Arogansi Satpol PP, Ratusan PKL Pasar Pagi Arengka Berhenti Lakukan Aktivitas Jual Beli

Arogansi Satpol PP, Ratusan PKL Pasar Pagi Arengka Berhenti Lakukan Aktivitas Jual Beli
Pengurus FKPP Pasar Pagi Arengka mengunjungi pedagang usai Konferensi Pers, Kamis (12/10). Foto ig

Riauaktual.com - Ratusan pedagang kaki lima di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru, menghentikan aktivitas jual beli sementara.

Hal itu dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya penggusuran yang dilakukan Satpol PP dengan cara arogansi dan membakar lapak pedagang yang berdiri diatas bangunan jalan.

Oleh karena itu, pengurus Forum Komunikasi Pedagang Pasar (FKPP)  Pasar Pagi Arengka, angkat bicara.

Hal itu disampaikan melalui konferensi pers, Kamis (12/10) pagi di kawasan Pasar Pagi Arengka.

Ketua FKPP Pasar Pagi Arengka, Randi Saputra menyampaikan beberapa sikap terkait kisruh yang terjadi terhadap pedagang kaki lima di Pasar Pagi Arengka.

"Pertama, kami menyesalkan tuduhan pungutan liar (Pungli) yang kami lakukan terhadap pedagang. Itu tidak benar," kata Randi Saputra yang akrab disapa Buyung itu pada Wartawan.

Dia memgakui adanya pungutan terhadap pedagang Rp11 ribu per lapak. Itu digunakan biaya kebersihan dan lampu. Dan demikian hal itu sudah disepakati oleh seluruh pedagang yang berjumlah sekitar 300 orang.

"Kalau ada isu pungli Rp25 ribu, itu tidak benar," imbuh Buyung.

Selain itu, pihaknya mengaku kesal dengan tindakan Satpol PP yang arogansi saat melakukan penggusuran.

Namun pengurus FKPP Pasar Pagi Arengka tidak melakukan aksi perlawanan.

"Kami tidak melawan. Silahkan digusur. Tapi, jangan digusur aja, tolong carikan kami solusinya," katanya.

Sedangkan saat ini pihak Pemerintah Kota Pekanbaru, telah membangun pasar induk untuk para pedagang yang berlokasi di Jalan Teropong, Kecamatan Tampan Pekanbaru.

"Tak usah pakai arogan. Apalagi ada oknum Satpol PP yang melihatkan senjata. Kan arogan namanya tu," kata Buyung.

Kendati demikian, para pedagang kaki lima meminta secepatnya untuk pindah ke pasar induk, agar tidak ada lagi pedagang yang berjualan hingga ke badan jalan.

"Tentu kami harap secepatnya dibangun pasar induk. Jadi sekarang mau tak mau sebagian pedagang tetap jualan di badan jalan. Meski pedagang digusur sekalipun," tambah Buyung yang saat itu mengenakan baju bertuliskan Firdaus-Ayat Lanjutkan.

Sementara itu, Ketua bidang hubungan pemerintah FKPP, Revelino meminta agar Pemko Pekanbaru tidak semena-mena melakukan penggusuran terhadap pedagang kaki lima di Pasar Pagi Arengka.

"Mereka kan cari makan. Cari biaya hidup sehari-hari dengan berdagang," ujar Revelino.

Dia pun akan mencarikan solusi dan datang ke Pemko Pekanbaru, untuk penyelesaian persoalan pedagang Pasar Pagi Arengka.

"Kita akan minta solusi ke Pemko Pekanbaru bagaimana bagusnya pedagang pasar ini," katanya optimis.

Revelino mengatakan, untuk pembangunan pasar induk sudah diterbitkan izin mendirikan bangunan (IMB). Namun bangunan belum dikerjakan.

"Kita ingin bagaimana pedagang mendapatkan tempat yang lebih layak dan bersih," tuturnya.

Sementara itu, Masrizal salah satu pedagang yang hadir pada konferensi pers ini meminta agar tidak hanya pedagang Pasar Pagi Arengka yang digusur.

"Kan banyak juga tu pedagang lain berjualan di badan jalan. Jangan kami hanya yang digusur. Tolong segera berikan kami tempat jualan," kata Masrizal. (IG)

 

BERITA VIRAL : Astafirullah, Terjepit di Lift Barang, Karyawan PT Surya Asia Pekanbaru Tewas Ditempat

BERITA VIRAL : 5 Fakta Mengejutkan Pasangan Mesum di Musola, Di Grebek Warga

BERITA VIRAL : Gadis di Riau ini Diperkosa 4 Pemuda, Lewat Mediasi Tokoh Masyarakat, Malah Disuruh Menikah ?

BERITA VIRAL :  Pencuri Mobil di Pekanbaru ini Diamuk Petugas Ronda Sampe Terkapar

BERITA VIRAL : 5 Fakta, laga Brutal Pertandingan PSBK Vs Persewangi, Nomor 4 Cuma Ada di Indonesia

BERITA VIRAL : Membunuh Usai Begituan, Pembunuh Cici Terancam 15 Tahun Penjara

BERITA VIRAL :  Ditangkap, Pelaku Pembunuh Cici di Hotel, Ngaku Tak Terima Dimintai Bayaran Usai Begituan

BERITA VIRAL : Jangan Kaget, Ternyata Ini Identitas WNI yang Transfer Rp18,9 Triliun

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index