Program Satu Rumah Satu Jumantik Macet, Di Pekanbaru, Penderita DBD Setiap Minggu Bertambah

Program Satu Rumah Satu Jumantik Macet, Di Pekanbaru, Penderita DBD Setiap Minggu Bertambah
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pekanbaru, Helda S Munir

Riauaktual.com - Meskipun sudah sering disosialisasikan program satu rumah satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di Kota Pekanbaru oleh Dinas Kesehatan hasilnya masih jauh dari harapan. Pasalnya setiap minggu jumlah penderita Demam Berdarah Dengue setiap minggunya selalu bertambah bahkan dari 521 penderita tiga diantaranya meninnga dunia.

Demikian diungkapkan Kepala Diskes Pekanbaru, Helda Suryani Munir melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Diskes Pekanbaru, Surya Delfiria, Rabu (11/10).

Berdasarkan data, Memasuki pekan ke 39 di bulan Oktober 2017, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat setidaknya ada sebanyak 521 orang yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari jumlah ini, 3 orang diantaranya meninggal dunia.

"Iya, jumlah meninggal karena DBD mencapai 3 orang untuk tahun ini. Tapi jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah korban meninggal turun karena korban meninggal di tahun lalu ada sebanyak 10 orang," jelasnya.

Dikatakan Delfiria, angka kematian yang mencapai 10 orang tersebut tercatat hingga akhir tahun. Sementara jumlah korban meninggal 3 orang tahun ini masih tercatat hingga bulan Oktober.

"Mudah-mudahan dengan terus kami sosialisasikan 1 rumah, 1 kader jumantik, korban meninggal di Pekanbaru bisa dicegah dan tidak bertambah, selain itu kepedulian masyarakat dalam menerapkan prilaku hidup sehat juga harus ditingkatkan," imbuhnya.

Delfiria menyebut, dari 12 Kecamatan di Pekanbaru, tiga kecamatan yang menjadi penyumbang kasus DBD terbanyak diantaranya Kecamatan Bukit Raya dengan 80 orang disusul Tampan, 75 orang dan Tenayan Raya, 72 orang.

"Sementara di tahun 2016, jumlah DBD di Pekanbaru mencapai 799 orang dengan rincian Payung Sekaki, 127 orang, Marpoyan Damai, 108 orang dan Tampan, 99 orang," tutupnya. (yan)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index