10 Negara yang Meminta Warganya untuk Bercinta

10 Negara yang Meminta Warganya untuk Bercinta
ilustrasi (int)

Riauaktual.com - Mungkin terdengar aneh jika ada negara memiliki kebijakan dimana warga diminta oleh pemerintah untuk melakukan hubungan seks atau bercinta.

Meski terdengar menggelikan, rupanya dibentuknya kebijakan ini bukan tanpa alasan, melainkan bertujuan untuk menentukan kelayakan masa depan suatu bangsa.

Beberapa negara di Eropa khususnya memiliki tingkat kesuburan yang rendah, para demografer bahkan menyarankan sebuah negara untuk meningkatkan kesuburan, dengan cara memiliki lebih dari dua anak per wanita.

Oleh sebab itu pemerintah di negara-negara ini meminta warganya untuk melakukan hubungan seks demi mengembalikan angka kesuburan di negara itu.

1. Romania

Pada tahun 1960 pertumbuhan pendudukan di Romania cenderung meningkat, sehingga pemerintah memberlakukan pajak penghasilan 20% untuk pasangan yang tidak memiliki anak.

Idenya adalah jika warganya tidak berkontribusi pada negara komunis dengan menciptakan buruh masa depan, makanya mereka harus membayar sejumlah uang.

Pada tahun 1980, sayangnya kebijakan ini tidak kunjung membaik, wanita di Romania menghadapi ujian ginekologi paksa yang dilakukan oleh “unit komando demografis” untuk memastikan kehamilan.

Ketika kepemimpinan Rumania berganti pada tahun 1989, kebijakan brutal itu akhirnya runtuh. Hasilnya wanita Romania hanya memiliki satu anak dan tingkat kesuburan semakin terpuruk.

2. Denmark

Dernamark adalah negara Nordik kecil yang memiliki tingkat kesuburan rendah, mereka hanya menghasilkan satu anak per wanita.

Imbasnya sebuah perusahaan perjalanan Denmark datang dengan inisiatif untuk membujuk wanita disana untuk hamil.

Pertama, ia menawarkan untuk menyediakan persediaan bayi tiga tahun untuk pasangan yang hamil pada liburan yang dipesan melalui perusahaan.

3. Rusia

Seperti diberitakan Tech Insider baru-baru ini, negara ini mengalami badai demografi yang luar biasa. Pria di Rusia banyak tewas akibat HIV/AIDS dan minuman keras.

Lebih paranaya wanita disana nyaris tidak ingin memiliki bayi. Masalah ini menjadi semakin terpuruk sehingga pada tahun 2007 Rusia mendeklarasikan tanggal 12 September sebagai Hari Konsepsi.

Pada Hari Konsepsi, orang mendapatkan hari libur untuk fokus memiliki anak. Wanita yang melahirkan tepat sembilan bulan kemudian, pada 12 Juni akan memenangkan sebuah kulkas.

4. Jepang

Tingkat kesuburan Jepang sudah menurun sejak tahun 1975. Oleh karena itu untuk mengimbangi penurunan kesuburan pada tahun 2010, mahasiswa dari Universitas Tsukuba membuat robot bayi yang memberi gambaran pada pasangan tentang menjadi orang tua.

Jika pria dan wanita mulai menganggap diri mereka sebagai calon ayah dan ibu, mahasiswa berteori, mereka akan merasa siap secara emosional untuk bercinta.

5. Singapura

Singapura memiliki tingkat kesuburan terendah di dunia, tingkat kesuburan mereka yakni 0,81 anak per wanita.

Pada tanggal 9 Agustus 2012, pemerintah Singapura mengadakan National Night, sebuah acara yang disponsori oleh perusahaan mentor, untuk mendorong pasangan untuk melakukan hubungan badan.

Negara ini juga telah membatasi jumlah kamar kecil dalam satu Apartemen untuk disewakan agar mendorong orang untuk hidup bersama.

Setiap tahun pemerintah mengeluarkan dana sekitar $1,6 miliar untuk membuat pasangan di Singapura dapat bercinta.

6. Korea Selatan

Setiap hari Rabu pada minggu ketiga setiap bulan, seluruh kantor Korea Selatan menutup lampu mereka pada pukul 7 malam. Ini dikenal sebagai Hari Keluarga.

Dengan tingkat kesuburan hanya 1,25 anak per wanita, negara ini mengambil langkah apapun untuk mempromosikan kehidupan keluarga, bahkan menawarkan insentif tunai kepada orang-orang yang memiliki lebih dari satu anak.

7. India

India secara keseluruhan tidak memiliki masalah dengan kesuburan, rasio negara terhadap kesuburan yakni 2,48 anak per perempuan dan jauh di atas rata-rata.

Namun orang di komunitas Parsis di India menyusut sekitar 114.000 oran pada tahun 1941 dan pada tahun 2001 semakin menyusut menjadi 61.000 orang.

Masalah itu menimbulkan serangkaian iklan provokatif pada tahun 2014, termasuk yang bertuliskan “Bertanggung jawab – jangan gunakan kondom malam ini.”

8. Italia

Dengan tingkat kesuburan 1,43 jauh di bawah rata-rata kesuburan Eropa 1,58, Italia telah mengambil pendekatan kontroversial untuk mendorong warga memiliki lebih banyak anak.

Seperti laporan Bloomberg, negara ini telah menjalankan serangkaian iklan yang menyadarkan orang Italia untuk memiliki anak.

9. Hongkong

Dengan tingkat kesuburan hanya 1,18 anak per wanita, Hong Kong menghadapi tantangan yang sama seperti di negara-negara industri lainnya.

Jumlah anak muda tidak cukup untuk menggantikan warga lanjut usia, populasi semakin berkurang dan pertumbuhan ekonomi melambat.

Pada tahun 2013, negara tersebut mengusulkan pemberian uang tunai kepada pasangan untuk mendorong mereka memiliki anak.

Gagasan tersebut terinspirasi dari dari Singapura, di mana orang tua menerima “uang bonus bayi” sekitar $4.400 untuk dua anak pertama mereka dan $5.900 untuk ketiga dan keempat mereka.

Sayangnya rencana pemerintah Hong Kong ini tidak pernah terwujud.

10. Spanyol

Tingkat kesuburan di Spanyol merosot sementara pengangguran meningkat. Sekitar setengah dari anak muda tidak memiliki pekerjaan. Ini adalah tingkat kedua tertinggi di Eropa, setelah Yunani.

Untuk mengatasi tren yang mengkhawatirkan, pemerintah Spanyol mempekerjakan seorang komisaris khusus, Edelmira Barreira, pada bulan Januari 2017.

Tugas pertamanya adalah menemukan berbagai penyebab tren dan merancang strategi makro untuk membalikkannya.

“Kami memiliki banyak pekerjaan di depan kita,” Barreira mengatakan kepada surat kabar Spanyol Faro De Vigo

 

Sumber : pojoksatu.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index