Sopir Angkot Keroyok Penumpang, Eh Ternyata Polisi

Sopir Angkot Keroyok Penumpang, Eh Ternyata Polisi
Ribuan driver online berkumpul sebagai aksi solidaritas paska pengeroyokan penumpang taxi online di depan Monpera. Foto: Alfery Ibrohim/Sumeks

Riauaktual.com - Seorang polisi menjadi korban dalam kisruh sopir angkot vs taksi online di Sumatera Selatan (Sumsel).

Seorang penumpang taksi online yang ternyata oknum polisi dipukuli sopir angkot hingga mengalami luka-luka.

Polisi yang diketahui bernama Briptu Robertus Roy Ramadona (30) itu dihajar kawanan sopir angkot di kawasan sekitar Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), Masjid Agung dan arah Lembaga Pemasyarakatan Wanita, Sumsel, Kamis (21/9/2017) sekitar pukul 12.30 WIB.

Pelaku pengeroyokan yakni sopir angkot Ampera-Tangga Buntung nomor lambung 111 dan angkot Ampera-Pakjo. Penyebab pengeroyokan diduga salah paham.

Korban informasinya terluka di bagian kepala, bahu dan kaki. Sempat dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk berobat.

“Korban sudah pulang, hanya rawat jalan,” ujar salah seorang perawat yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Bhayangkara seperti dilansir Sumeks (Jawa Pos Group/Pojoksatu.id).

Video pengeroyokan dan penganiayaan itu, viral di media sosial (medsos). Berawal dari berhentinya taksi online tersebut. Lalu, angkot Pakjo-Ampera BG 1771—dengan nomor lambung 081 setop di depan taksi yang ditumpangi korban.

“Keluar! Keluar!,” teriak sang sopir angkot Pakjo. Korban meminta driver taksi online yang seorang perempuan untuk tetap di tempat. Korban keluar dan terlibat adu mulut dan saling dorong dengan sopir angkot tersebut.

Tiba-tiba datang seorang laki-laki yang turun dari angkot Tangga Buntung dengan nomor lambung 111. Pria itu membawa besi panjang. Dia diduga teman sopir Pakjo itu.

Kedua sopir lalu mengeroyok korban. Setelah korban terluka dan jatuh, keduanya melarikan diri naik angkot masing-masing. Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka robek di kepala atas belakang. Juga lecet di lengan kanan. Beragam komentar yang menghujat aksi kekerasan dua sopir angkot itu pun bermunculan.

Tak hanya di medsos, tapi juga di lapangan. Dalam waktu singkat, ribuan driver online mendatangi lokasi kejadian untuk menunjukkan solidaritas mereka.

Anggota kepolisian yang tiba untuk mengondusifkan massa pun tampak kewalahan dengan peristiwa spontan tersebut. Para sopir dan pengojek sesekali melempar cemoohan serta teriakan terhadap angkot yang melintas.

Suasana bertambah panas. Beberapa sopir dan pengojek online tersulut emosi setiap melihat angkot yang melintas di kawasan tersebut.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono HB terlihat memantau langsung. Dia mengamankan sekitaran Monpera.

Mengenakan kaus kerah berwarna biru dan celana jeans, orang nomor satu di Polresta Palembang itu mengaku sudah mengerahkan anggota untuk melakukan pengamanan di tempat kejadian perkara (TKP).

“Kito bersaudara galo, payo samo-samo saling menghargai karena segalo urusan pacak dimusyawarahkan,” katanya.

 

Sumber : pojoksatu.id

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index