Masyarakat Tanjung Leban Mulai Nikmati Air Bersih

Masyarakat Tanjung Leban Mulai Nikmati Air Bersih
Prof Dr Y Purwanto dari MAB Indonesia-LIPI menyerahkan Instalasi Penjernihan Air Gambut kepada Kepala Desa Tanjung Leban. FOTO: Can

TANJUNG LEBAN (RA) - Masyarakat Desa Tanjung Leban kini bisa menikmati air bersih dan sehat, menyusul telah diresmikan dan diserahterimakannya Instalasi  Penjernihan Air Gambut yang dikembangkan UNESCO Man and Biosphere Programme Indonesia-LIPI dan didukung Asia Pulp and Paper Grup, awal pekan lalu, Senin (28/1).

Instalasi Penjernihan Air Gambut (IPAG60) ini mampu memproduksi air bersih 3600 liter per jam. Program ini merupakan pilot project dalam membantu pengembangan komunitas di Area Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu.

Seperti disampaikan Prof Dr Y Purwanto dari MAB Indonesia-LIPI, selama ini masyarakat di area transisi  dan zona penyangga GSK-BB harus menggunakan air gambut untuk kebutuhan sehari-hari karena tidak adanya sumber air bersih. Hal ini tidaklah sehat karena air gambut bersifat sangat asam dan mengandung mineral berbahaya.

“Sistem yang kita bangun ini akan mampu menyediakan air yang bersih dan sehat untuk masyarakat sekitar Cagar Biosfer GSK-BB. Ini jugamerupakan bagian dari pengembangan dan pemberdayaan untuk masyarakat di sekitar Cagar Biosfer,” ujar Purwanto.

Tidak hanya membangun instalasi IPAG60, LIPI bersama dengan APP juga melatihmasyarakat untuk mengoperasikan dan memelihara alat ini. Hal ini dalam upaya menjamin keberlanjutan program ini guna membangun mekanisme untuk pengelolaan secara berkala dan penggunaan serta pendistribusian air.

Sebelumnya Direktur Corporate Affairs & Communications APP diwakili Humas Sinar Mas Forestry, Nurul Huda mengatakan bahwa  APP telah sejak lama mendukung program penyediaan akses air bersih kepada komunitas dimana mereka beroperasi. Pemasanganinstalasi ini menjadi yang pertama untuk kegiatan serupa  dan diharapkan memberikan akses untuk air bersih kepada ratusan masyakarat di area terpencil.”

Proyek pengolahan air ini merupakan tahap pertama dari rencana jangka panjang untuk membangun konsep bio-village Cagar Biosfer GSK-BB di Riau. Dimana masyarakat didorong untuk secara sistematis mengelola kekayaan alam secara berkelanjutan dan seimbang.

Gubernur Riau yang diwakili Kepala Balitbangda, Prof Teuku Dahril, juga menegaskan bahwa pelestarian dan pengelolaan secara bertanggungjawab menjadi hal yang penting, sembari tidak mengorbankan pembangunan ekonomi yang besar yang telah diraih Riau dalam beberapa tahun terakhir.

Konsep bio-village yang dikembangkan LIPI memungkinkan untuk melakukan hal ini. Bahkankonsep ini dinilai mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar kawasan Cagar Biosfer.

“Untuk mencapai tujuan jangka panjang ini, kontribusi dari lembaga penelitian, akademisi, LSM, masyarakat, maupun pihak swasta, seperti APP dan Sinar Mas Forestry, selalu dibutuhkan," harap Gubernur.
 
Sambut Baik

Direktur Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung Kementerian Kehutanan yang diwakili Bambang Dahono Adji menggarisbawahi pentingnya sebuah komunitas yang mandiri di area transisi dan zona penyangga untuk keberhasilan konservasi.  

Ia menyambut baik program ini dan Instalasi perangkat pemurnian air berbasis masyarakat merupakan langkah strategis pertama dalam mewujudkan konsep ini, karena masyarakat harus mengisi kebutuhan dasar mereka sebelum dapat benar-benar berpikir tentang konsep keberlanjutan.

“Replikasi proyek ini di daerah lain dengan kondisi serupa akan membangun fondasi yang kuat bagi upaya pengembangan di masa mendatang," ujarnya.

Program lainnya yang sudah beroperasi di daerah GSK-BB termasuk diantaranya pengembangan desa konservasi  yang diprakarsai BBKSDA Riau, pelatihan pertanian dan program budidaya ikan yang diprakarsai Universitas Islam Riau dan Sinar Mas Forestry (pemasok kayu pulp APP) dan program Restorasi Ekosistem merupakan kolaborasi antara Sinar Mas Forestry dan salah satu pelanggan APP dari Jepang dan pelaksanaannya dilapangan dilakukan LSM PILI.

Acara peresmian dan penyerahan dihadiri Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau Irwan Effendi, Kepala BKSDA Riau, Kepala Dinas Kehutanan Bengkalis Ismail, Sekretaris Bappeda Bengkalis, Kepala Desa Tanjung Leban, Temiang dan Tasikbetung.

Laporan: Can

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index