Alasan Orang Indonesia Lebih Senang Belanja via Media Sosial

Alasan Orang Indonesia Lebih Senang Belanja via Media Sosial
Foto: Thinkstock/Ridofranz

Riauaktual.com -  Makin bertumbuhnya online shop dan kemudian media sosial sebagai tempat jualan turut membuat bergesernya perilaku belanja publik.

Dari awalnya belanja via online shop, kini media sosial mulai mendapat tempat. Salah satu alasannya, menurut ahli pemasaran digital, Tuhu Nugraha, karena konsumen berkesempatan untuk berinteraksi dan berkonsultasi langsung dengan penjual. Misalnya, dalam transaksi jual beli bidang fesyen.

"Mereka bisa bertanya, 'Baju ini cocok enggak ya sama saya? Tinggi saya segini, kalau saya yang pakai saya bakal kelihatan pendek tidak?" kata Tuhu saat ditemui dalam acara Media Session Tetra Pak Index 2017, di Fairmont Hotel, Jakarta, pada Rabu (20/9).

Dengan demikian, kata Tuhu, kekhawatiran atas kemungkinan ditipu oleh penjual ataupun pemilik produk dapat jauh berkurang.

Kecendrungan akan belanja via media sosial ini juga bersesuaian dengan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2016. Data itu menunjukkan konsumen Indonesia justru lebih senang berbelanja lewat media sosial ketimbang website.

Dari total 132,7 juta pengguna internet di Indonesia, sebanyak 82,2 persen atau 62 juta orang mengaku lebih sering mengunjungi online shop yang menjajakan dagangannya lewat media sosial, seperti Fecebook dan Instagram.

Dengan 46,1 juta orang mengatakan bahwa frekuensi transaksi belanja online bisa dilakukan lebih dari satu kali dalam sebulan.

Hal ini didukung fakta bahwa sebagian besar pengguna internet di Indonesia, atau setara dengan 130 juta orang memang lebih sering menggunakan ponsel pintar sebagai perangkat utama mengakses internet.

Tuhu mengatakan, di samping akses interaksi, transaksi jual beli melalui media sosial lebih digemari karena aman dan praktis.

Konsumen Indonesia, kata dia, tidak terlalu suka dengan tampilan website sejumlah e-commerce yang sangat 'rumit'. Tidak terlalu senang dibuat repot dengan pengisian formulir pembelian maupun konfirmasi pembayaran, dan sebagainya.

"Jadi, tidak heran kalau banyak e-commerce konvensional yang mulai mengubah tampilan web maupun mobile apps mereka seperti template beberapa media sosial agar lebih friendly," ujarnya.

Sementara bagi pelaku bisnis online, tetap aktif di sosial media akan memberi manfaat tersendiri untuk menjaga loyalitas pelanggan. Hal tersebut diungkapkan Cynthia Tenggara, Co Founder dan CEO Berrykitchen.com saat ditemui dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya, komunikasi via media sosial adalah salah satu medium untuk menjalin kedekatan dengan konsumen. Perusahaan tak lagi bersikap sebagai brand, tapi hubungan dari orang ke orang.

Memperlakukan konsumen laiknya seorang 'teman', kata Cynthia, akan membuat konsumen merasa diistimewakan. Saat mereka (dalam hal ini pembeli) merasa terpuaskan, dengan sukarela mereka akan merekomendasikan produknya kepada kerabat mereka.

 

Sumber : cnnindonesia.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index