Pembunuh Puluhan Domba Milik Warga Terekam CCTV, Ternyata..

Pembunuh Puluhan Domba Milik Warga Terekam CCTV, Ternyata..
domba-domba warga mati. (foto : internet)

Riauaktual.com - Pelaku pembunuhan puluhan domba milik warga Kota Malang, Jatim, terekam closed circuit television (CCTV).

Diduga, ”monster” yang mengakibatkan matinya 37 domba di Desa Tegalgondo (Kecamatan Karangploso) dan Kelurahan Tunggulwulung (Kecamatan Lowokwaru) itu adalah anjing rottweiler, sejenis anjing pelacak.

Indikasi itu terungkap dari hasil rekaman closed circuit television (CCTV) milik warga Perum Puri Dewata, Jalan Akordion.

Dalam rekaman berdurasi 35 menit tersebut, dua ekor anjing tampak melintas di tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat (15/9) sekitar pukul 01.30 dini hari. Anjing tersebut berjalan di permukiman warga.

Kanit K-9 Polres Malang Kota Aiptu Imam Mukson menduga, dua anjing tersebut adalah pembunuh puluhan domba.

Sebab, tiga hari sebelumnya (13–15/9), warga Desa Tegalgondo dan Kelurahan Tunggulwulung mengeluhkan banyak domba yang mati.

Penyebabnya sama, yakni ada dua luka bekas gigitan di leher. Sedangkan beberapa domba di antaranya, isi perutnya terkoyak.

Usai tertangkap kamera CCTV, masih ada domba milik warga sekitar yang mati. Pada 18 September lalu, sebanyak 8 kambing milik Bonawi, 50, warga Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, menjadi korban gigitan. Enam ekor kambing mati, dua ekor domba lainnya luka-luka.

”Anjing itu terlatih dan dikendalikan pemiliknya,” ujar Imam usai menganalisis hasil rekaman CCTV-nya kemarin (19/9).

Analisis Imam itu berdasarkan beberapa hal. Pertama, lokasi domba yang menjadi sasaran terarah. Misalnya, beraksi di kawasan Tegalgondo, Tunggulwulung, dan dilanjutkan ke Mojolangu. Kawasan tersebut berdekatan.

”Jika anjingnya liar (tak bertuan), logikanya akan mencari mangsa secara acak,” terangnya.

”Dugaan kami, anjing bertuan itu terlatih dan dilepas di lokasi yang dikehendaki,” tambahnya.

Kedua, anjing tersebut berkalung kain. Kalung kain itu menandakan jika ada yang memakaikannya, misalnya pemilik anjing.

Ketiga, hasil pemeriksaan tim kedokteran hewan dan peternakan menyebutkan, domba-domba tersebut mati bukan karena kehabisan darah. Melainkan akibat gigitan.

”Gigitan itu mengakibatkan dombanya mati,” sambungnya.

Menurut Imam, anjing tersebut membunuh bukan karena lapar. Sebab, jika lapar, domba yang sudah mati itu pasti akan dimakan. Tapi tidak ada satu ekor domba pun yang dimakan setelah digigit.

Imam menegaskan, unit K-9 bersama warga dan polsek jajaran akan terus melakukan patroli dini hari. Pihaknya berusaha menangkap anjing pemangsa tersebut hidup-hidup.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang Sri Winarni menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kelurahan setempat. Pihaknya juga sudah menerjunkan tim untuk mengobati domba yang terluka.

”Untuk mengetahui tipe penggigitannya, kami akan menunggu hasil laboratorium dari Balai Veterine Wates Jogjakarta. Sebab, kasus penggigitan ternak ini sama dengan yang terjadi di Karangploso dan Tunggulwulung,” kata Sri Winarni.

Seperti diberitakan, sejak 13–18 September 2017, warga digegerkan dengan matinya puluhan domba secara misterius.

Totalnya, ada 37 domba yang mati. Rinciannya, sebanyak 26 domba di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, sedangkan 11 ekor lainnya di dua kelurahan.

Yakni, Kelurahan Mojolangu dan Tunggulwulung. Kedua wilayah itu berada di Kecamatan Lowokwaru.

 


Sumber : jpnn.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index