Terungkap : Bidan Dini Kehilangan Nyawa karena Ingin Putus Cinta

Terungkap : Bidan Dini Kehilangan Nyawa karena Ingin Putus Cinta
ilustrasi (int)

Riauaktual.com - Nasib malang harus ditanggung oleh bidan bernama Dini Prasetyani. Perempuan berusia 26 tahun itu dihabisi oleh teman dekatnya berinisial ASP.

Ironisnya, pelaku tega membunuh korban lantaran kisah asmara keduanya terancam kandas. Terlebih lagi, Dini berencana memutuskan hubungan dengan ASP lantaran jalinan asmara mereka tak direstui orang tuanya.

"Untuk motif ASP melakukan pembunuhan karena cemburu dan dicuekin oleh korban. Sebab korban akan memutuskan cintanya dengan alasan orang tua melarang hubungan mereka," ujar Wakapolres Kotawaringin Barat (Kobar), Kompol Dhovan Oktavianto, Senin (18/9/2017).

Sebelum kasus pembunuhan itu terkuak, Dini Prasetyani sempat hilang secara misterius sejak 6 Agustus 2017 lalu. Korban adalah bidan yang bertugas di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Penyombaan, Kecamatan Arut Utara (Aruta).

Hilangnya sang bidan, dibarengi dengan hilangnya ASP di Desa Penyombaan dua hari kemudian. Gelagat aneh itu pun memicu kecurigaan warga setempat. Apalagi, keduanya dikenal berpacaran.

"Rumah ASP ini seberangnya rumah dinas bidan Dini. Jadi warga melihat mereka sangat dekat hubungannya. Tapi kita enggak tahu sejauh mana hubungannya," terang ujar Kepala Desa (Kades) Penyombaan, Murni, sebagaimana dikutip dari okezone.com.

Sementara pada 4 September 2017, warga Desa Penyombaan menemukan kerangka manusia ditepi sungai desa setempat. Belakangan terungkap, bahwa temuan tengkorak itu terkait dengan hilangnya bidan Dini. Selanjutnya, kepolisian menguji DNA tengkorak tersebut.

Tak hanya itu, setelah penyidikan lebih lanjut, polisi akhirnya mengungkap bahwa pelaku pembunuhan merupakan ASP. Ia pun diciduk anggota Polsek Aruta dan Polres Kobar di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada Sabtu 16 September 2017.

"Dengan pengakuan ASP bahwa dia telah membunuh Dini otomatis tidak perlu menunggu hasil tes DNA," sambungnya.

Meski demikian, polisi bakal menggali lebih jauh terkait kasus pembunuhan ini.

"Untuk cerita bagaimana ASP melakukan pembunuhan menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut,” tandas Dhovan.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index