Riauaktual.com - Pembunuhan pasangan suami istri warga negara Jepang, Matsuba Nurio (73) dan Matsuba Hiroko murni perampokan. Polisi berhasil meringkus pelaku dini hari tadi di kawasan Pamongan, Denpasar Selatan.

I Putu Astawa (25), warga Jembrana, dibekuk setelah petugas membuntuti dari kosannya di kawasan Nusa Dua. Kepada petugas, Astawa mengaku nekat berbuat sadis karena butuh uang untuk bayar utang Rp10 juta ke Pegadaian.

"Motifnya karena terlilit utang di Pegadaian Rp10 juta. Dia berhasil mengambil uang korban 11 ribu Yen yang ditukarkan di money changer di wilayah Kuta," ungkap Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomodi di Denpasar, Senin (18/9/2017).

Pembunuhan terhadap pasangan Matsuda terjadi pada 4 September 2017 di rumah mereka, Perumahan Puri Gading, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Keduanya ditemukan mengenaskan, karena selain dianiaya menggunakan senjata tajam, jasad mereka dibakar oleh pelaku.

Kapolres menerangkan, Astawa semula berjalan-jalan di sekitar perumahan korban. Dia mendapati pagar rumah korban terbuka, kemudian ia masuk ke area pekarangan. Saat berjalan-jalan, ia menemukan pisau di rak sepatu dan mengambilnya.

Astawa kemudian masuk ke rumah namun tak mendapati siapapun. Dia lalu naik ke lantai II dan menemukan pasangan Matsuda di sana. Astawa langsung menghabisi keduanya dengan pisau yang ia ambil dari rak sepatu tadi.

Setelah membunuh dan mengambil uang korban, tersangka sempat bingung dan memutuskan jalan-jalan menggunakan mobil korban. Kemudian dia membeli dupa, korek api, dan bensin. Dia kembali ke rumah korban, lalu membakar jasad keduanya.

"Uangnya sudah dipakai untuk membayar utang. Sebagian barang-barang bukti juga dibuang oleh pelaku di sungai di wilayah tersebut," jelas Kapolres.

Sementara itu, pihaknya bisa mengungkap indentitas karena pelaku meninggalkan bajunya di rumah korban. Memang setelah membunuh, pelaku menukar pakaiannya yang berlumuran darah, dengan pakaian lain di rumah korban.

Sumber : okezone