Riauaktual.com - Hujan deras yang mengguyur beberapa daerah di Sumatera Utara menyebabkan meluapnya dua sungai. Alhasil beberapa kawasan di Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Asahan dan Labura terendam banjir cukup parah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, daerah yang terendam banjir akibat hujan deras tersebut yakni Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labura. Kejadian itu berlangsung pada Sabtu (16/9) sekira pukul 02.00 WIB hingga sore.

Sutopo merinci untuk di Kota Tebing Tinggi banjir dipicu oleh meluapnya Sungai Padang dan Sungai Bahilang. Luapan itu merendam 1.958 rumah terendam banjir dan 7.768 jiwa terdampak banjir.

Semua itu tersebar di 5 kecamatan. “Tinggi banjir mencapai 1,5 meter,” ujar Sutopo dalam keterangan persnya sebagaimana dikutip dari JawaPos.com, Minggu (17/9).

Sementara itu banjir di Kabupaten Asahan melanda 20 desa dan kelurahan di 7 kecamatan sejak Sabtu pagi hingga malam ini masih berlangsung.

Tujuh kecamatan yang terendam banjir adalah Kecamatan Buntu Pane, Setia Panji, Tinggi Raja, Pulau Bandring, Rahuning, Pulau Rakyat, dan Aek Ledong. Data sementara, sebanyak 2.037 KK terdampak banjir.

Banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi secara merata di wilayah Kabupaten Asahan dan sekitarnya yang berlangsung sejak Jumat petang (15/9) hingga Sabtu pagi (16/9).

Kondisi demikian menyebabkan Sungai Aek Silo, Sungai Ambalutu, Sungai Piasa, dan Sungai Kopas meluap. Ketinggian air banjir berkisar 30-130 centimeter.

BPBD Kabupaten Asahan bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan, dan masyarakat telah melakukan pendirian posko dapur umum.

Banjir di Kabupaten Labura dengan dampak banjir yang tidak seluas di Kota Tebing Tinggi dan Kabupaten Asahan.

Di daerah ini hanya 81 rumah terendam banjir yang terdapat di Kecamatan Kuala Hulu dan Kecamatan Kuala Selatan. Tidak ada korban jiwa dan pengungsi dari banjir di Labura.