Al-Qaidah Ancam Hukum Myanmar karena Krisis Rohingya

Al-Qaidah Ancam Hukum Myanmar karena Krisis Rohingya
Ilustrasi teroris. (Thinkstock/zabelin)

Riauaktual.com - Militan al-Qaidah meminta dukungan untuk Muslim Rohingya yang mengalami kekerasan dari militer Myanmar. Kelompok yang dicap sebagai teroris itu pun mengancam akan memberikan hukuman atas "kejahatan" yang dilakukan terhadap etnis minoritas tersebut.

Sebanyak 400 ribu masyarakat etnis Rohingya terpaksa mengungsi ke Bangladesh karena respons keras aparat keamanan atas serangkaian serangan dari kelompok bersenjata terhadap kantor polisi dan pangkalan militer Myanmar pada 25 Agustus lalu.

Al-Qaidah, kelompok yang diyakini berada di balik serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, mengeluarkan pernyataan yang mendorong umat Islam di seluruh dunia untuk mendukung Rohingya dengan bantuan, persenjataan dan "dukungan militer."

"Perlakuan biadab yang terhadap saudara Muslim kita ... tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa hukuman," bunyi pernyataan al-Qaidah yang dikutip Reuters dari kelompok pengamat SITE, Rabu (13/9).

"Pemerintah Myanmar mesti dibuat merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara Muslim kita."

Myanmar menyatakan pasukan keamanannya melaksanakan operasi yang sah untuk memburu "teroris." Yang dimaksud pemerintah adalah kelompok bersenjata Rohingya yang disebut ARSA atau Pasukan Penyelamat Rohingya Arakan.

Pemerintah menyalahkan mereka atas sejumlah serangan terhadap polisi, tentara dan warga sipil.

Myanmar sebelumnya telah menyatakan ada ancaman serangan bom di sejumlah kota dan ajakan al-Qaidah ini kemungkinan terkait dengan hal tersebut.

"Kami mengajak semua saudara mujahidin di Bangladesh, India, Pakistan dan Filipina untuk berangkat ke Burma (Myanmar) untuk membantu saudara-saudara muslim mereka, dan untuk membuat persiapan yang diperlukan--latihan dan semacamnya--untuk melawan operasi," kata al-Qaidah.

 

Sumber : cnnindonesia.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index