Ini Pengakuan Pembunuh Suami Istri yang Sudah Jadi Bosnya Puluhan Tahun

Ini Pengakuan Pembunuh Suami Istri yang Sudah Jadi Bosnya Puluhan Tahun
Foto: Angling Adhitya Purbaya (detik.com)

Riauaktual.com - Salah seorang pembunuh Husni Zakarsih (58) dan Zakiah Husni (53), Sutarto, mengaku tega membunuh mantan bosnya karena sakit hati. Padahal dia sudah sudah mengenal keduanya selama puluhan tahun.

Sutarto sudah 30 tahun bekerja di pabrik garmen milik korban yang berada di Tangerang. Dia juga pernah menjadi sopir di pabrik milik Husni. Ia biasanya digaji Rp 600 ribu sampai Rp 1 juta per minggu dan dibagi dua orang dengan pelaku lain yang bernama Ahmad Zulkifli.

"Gaji dibagi berdua sama Zulkifli. Kadang Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta per minggu. Nggak tentu," kata Sutarto saat ditanya Kasubdit VI Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Antonius Agus di RS Bhayangkara Semarang, Rabu (13/9/2017).

Tersangka Zul juga merupakan mantan sopir korban yang sudah bekerja selama 20 tahun. Zul ditembak mati petugas saat penangkapan karena dalam kondisi mabuk dan berusaha melawan saat diminta menunjukkan penadah perhiasan hasil curiannya.

Sutarto mengakui sudah kenal dekat dengan korban. Bahkan dia mulai bekerja sejak kelahiran anak pertama Husni. Ia juga sudah mengenal anak-anak korban lainnya.

"Kerja sudah 30 tahun, seumur anaknya yang gede," ujarnya.

Loyalitasnya bekerja dengan korban berubah ketika pabrik garmen tempatnya bekerja tutup sebelum Lebaran. Ia tidak mendapatkan pesangon hingga sakit hati dan terbesit untuk menagih. Gayung bersambut, Zul juga memiliki keinginan sama namun dengan cara merampok.

"Iya sakit hati karena tidak dikasih pesangon. Si zul yang punya ide. Zulkifli dia punya ide, dirampok aja," katanya.

Zul dan Sutarto juga mengajak mantan karyawan bernama Engkos Kuswara (33). Tidak seperti Zul dan Sutarto, Engkos belum terlalu lama menjadi pegawai, namun dia bersedia mengikuti ajakan Zul.

Nyatanya, tidak hanya merampok, ketiganya membunuh pasutri tersebut di rumah mereka di Jalan Pengairan nomor 21, Bendungan Hilir Tanah Abang hari Minggu (10/9) lalu sekitar pukul 19.00 WIB. Bahkan dua korban dibuang di sungai Klawing, Purbalingga yang berjarak ratusan kilometer dengan kondisi dibungkus bedcover.

"Saya menyesal. Ya saya minta maaf yang sebesar-besarnya untuk kelakuan kami," ujar Sutarto, sebagaimana dikutip dari detik.com.

Para pelaku ditangkap tim dari Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jatanras Polda Jateng, dan Resmob Polres Grobogan hari Selasa (12/9) malam kemarin sekitar 19.00 WIB. Para pelaku ditangkap saat sedang mabuk dan foya-foya di Hotel dan Karaoke Harmoni Indah, Kabupaten Grobogan.

 

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index