Survei: Konstituten PAN & Hanura Enggan Jokowi Presiden Lagi

Survei: Konstituten PAN & Hanura Enggan Jokowi Presiden Lagi
Jokowi

Riauaktual.com - Sekitar 40 persen konstituen dua partai politik yang tergabung di koalisi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, PAN dan Hanura, tidak memilih Joko Widodo jika pemilu diselenggarakan hari ini.

Fakta itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 23-30 Agustus. Survei diikuti seribu responden dengan margin of error 3,1 persen.

Pada surveinya, CSIS menyandingkan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto sebagai kandidat dalam persaingan pilpres 2019. Hasilnya, konstituen lima parpol pendukung pemerintah mayoritas memilih Jokowi dibanding Prabowo. 

"Partai pendukung pemerintah pemilihnya konsisten mengikuti partainya. Saya kira ini menjadi modal untuk pemilu 2019, mungkin figur capres akan mempengaruhi elektabilitas partai," ujar Direktur Eksekutif CSIS Phillips J Vermonte di kantornya, Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Kelima parpol yang dimaksud adalah PDI Perjuangan, NasDem, PKB, Golkar, dan PPP. Akan tetapi, hampir mayoritas pemilih PAN dan Hanura membelot ke Prabowo berdasarkan survei tersebut. 

Survei CSIS mencatat ada 44,8 responden pemilih PAN yang memihak ke Prabowo, dan 40 persen pemilih Hanura tak memilih Jokowi.

Meskipun demikian, berdasarkan hasil survei itu, secara umum elektabilitas Jokowi masih jauh lebih tinggi dibandingkan Prabowo, dan nama-nama lain yang disandingkan.

Tingkat keterpilihan Jokowi pada survei itu adalah 50,9 persen atau meningkat dibanding survei serupa pada 2016 silam. Dalam survei tahun lalu didapatkan elektabilitas Jokowi di angka 41,9 persen.

Untuk partai politik, elektabilitas tertinggi di survei itu diraih PDI Perjuangan. Partai pemenang pemilu 2014 itu meraih dukungan 35,1 responden.

Elektabilitas PDIP jauh di atas Gerindra yang meraih 14,2 persen dukungan, dan Golkar sebesar 10,9 persen.

"PDIP diuntungkan oleh figur Jokowi. Elektabilitas Golkar menurun, ini bisa menjadi persoalan menjelang 2019 dan koalisi untuk mencalonkan lagi Jokowi di 2019. Golkar masih menjadi faktor penting untuk pemilu 2019," tuturnya. (das/cnn)


 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index