5 Peluang Usaha Jika Krisis Moneter Melanda, Jual Emas hingga Jasa

5 Peluang Usaha Jika Krisis Moneter Melanda, Jual Emas hingga Jasa
Foto: Okezone

Riauaktual.com - Indonesia pernah dilanda krisis pada tahun 1998. Lebih dari 17 tahun yang lalu, Indonesia mengalami krisis yang sangat membawa kesusahan bagi banyak orang. Melemahnya rupiah terhadap dolar menjadikan perekonomian menurun dan banyak kekacauan yang melanda banyak wilayah.

Namun, tanpa disadari, ternyata krisis moneter tidak perlu disikapi dengan kepanikan. Masih ada hal yang dapat dilakukan bila terjadi krisis moneter. Ada beberapa peluang yang ternyata masih bisa dimanfaatkan saat krisis moneter melanda. Apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini, sebagaimana dikutip dari okezone.

1. Menjual Emas

Peluang yang bisa Anda dapatkan adalah dengan menjual emas simpanan. Pada saat krisis, harga emas tidak menurun seperti rupiah, tetapi justru naik. Karena itu, investasi yang menguntungkan saat itu adalah berinvestasi emas. Anda dapat menikmati harga yang tinggi saat negeri sedang dilanda krisis.

Dengan tingginya inflasi, tentunya hal ini akan sangat membantu untuk mendapatkan nilai tukar yang sesuai dengan kenaikan saat krisis. Karena itu, mulailah bersiap-siap untuk berinvestai emas dari sekarang. Salah satu keuntungan dari investasi emas adalah mudah untuk dicairkan dibandingkan dengan investasi yang lain.

2. Menukarkan Dolar yang Dimiliki

Bagi Anda yang mungkin mempunyai tabungan dolar, saat krisis adalah saat yang tepat untuk mencairkannya ke dalam rupiah. Masih ingatkah Anda ketika digalakkannya cinta rupiah? Salah satu upaya Pemerintah dalam menekan melambungnya nilai tukar dolar terhadap rupiah dengan menyeimbangkan jumlah sirkulasi rupiah dengan dolar. Karena itu, digalakkanlah cinta rupiah dengan harapan dapat menekan tingkat pertukaran dolar terhadap rupiah.

3. Bisnis Ekspor ke Luar Negeri

Dengan tingginya nilai tukar dolar terhadap rupiah, saat yang tepat untuk membuka peluang ekspor produk dalam negeri untuk dipasarkan ke luar negeri. Tepatnya adalah produk-produk kerajinan yang dapat dijual di pasar luar negeri. Tentunya mereka akan membeli dengan mata uang dolar. Ini adalah peluang bagi Anda yang sedang berkecimpung di bidang industri kerajinan atau industri makanan ekspor.

4. Cari Peruntungan di Sektor Pariwisata

Mungkin ada pertanyaan, apakah dalam kondisi yang sulit banyak orang yang masih memikirkan hal untuk berwisata? Tentu saja yang menjadi target adalah turis manacanegara. Dengan perkembangan teknologi, cobalah untuk menjual jasa wisata di Indonesia ke luar negeri.

Seperti diketahui dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, akan memicu keinginan turis asing untuk datang ke Indonesia. Mereka akan mempunyai asumsi bahwa kebutuhan di Indonesia akan terjangkau bagi mereka. Betapa tidak, dengan menguatnya mata uang asing terhadap rupiah, akan menjadi daya tarik tesendiri bagi para turis asing.

Pulau Bali pada saat krisis moneter 1998 adalah satu-satunya pulau yang masih bisa bertahan dari dampak krisis tersebut. Dengan banyak dolar yang masuk ke Indonesia, selain menjadi peluang bagi warganya, hal ini juga membantu negara dalam meningkatkan devisa negara.

5. Menjual Jasa ke Luar Negeri

Ada lagi peluang yang bisa didapatkan dari krisis moneter. Salah satunya adalah mencari peluang sebagai tenaga lepas bagi perusahaan asing. Kenapa tidak? Hal ini perlu dicoba. Seperti yang diketahui, tinginya nilai dolar akan menjadi keuntungan tersendiri. Sebab mereka akan memberikan upah dengan nilai mata uang dolar.

Anda bisa memulai membuka peluang dari penterjemah atau penulis lepas untuk perusahaan asing atau juga bisa untuk individu yang sedang membutuhkan jasa Anda. Saat ini Anda bisa mencoba untuk mencari pasar dunia kerja lepas melalui internet.

Di Balik Kesulitan Terdapat Kemudahan

Perlu diingat, dalam sebuah situasi yang sulit, pasti ada jalan. Hanya diperlukan kesabaran dan perjuangan untuk meraihnya. Apabila peluang sudah di depan mata, ambilah dan biarkan hilang begitu saja. Di balik kesulitan seperti apa pun, terdapat kemudahan.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index