Mahasiswi Ubah Jahe jadi Balsam Ampuh

Mahasiswi Ubah Jahe jadi Balsam Ampuh
Ilustrasi

Riauaktual.com - Jahe diolah jadi minuman penghangat tubuh, itu sudah biasa. Mahasiswi jurusan keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) Esti Rahayu menemukan manfaat lain jahe, yaitu diolah menjadi balsam untuk menghilangkan rasa nyeri atau rematik. 
 
Esti menjelaskan penelitiannya ini sebelumnya hanya untuk pengajuan skripsi. Dalam penelitiannya, dirinya menemukan, banyak masyarakat yang menderita rematik disebabkan oleh pola makan dan aktivitas. Sementara untuk orang lanjut usia (lansia) penyakit rematik disebabkan oleh sendi mereka yang menjadi lebih pendek karena faktor usia.

"Jahe mengandung antiinflamasi atau antinyeri yang berkhasiat untuk menghilangkan rematik. Selain itu jahe juga bermanfaat untuk menghaluskan kulit jadi sangat cocok untuk dijadikan balsam," kata dia, seperti dilansir Antara, Jumat (8/9/2017).

Proses pembuatan balsam dari jahe ini sangat sederhana. Jahe dikupas terlebih dahulu, lalu diparut, diperas, dan diekstrak menjadi minyak jahe. Jahe lalu ditambah bahan lain seperti vaselin, mentol, paper mint, stearic acid dan minyak zaitun. Bahan itu dipanaskan sampai meleleh dan tercampur.

"Setelah proses itu, tunggu selama dua hari agar jahe menjadi balsam," ucap Esti.

Kesulitan yang ia alami saat membuat balsam ini adalah pada saat mengekstrak jahe. Untuk dapat mengekstrak jahe dibutuhkan waktu selama dua hari agar jahe menjadi endapan dan menjadi minyak jahe. “Beda balsam jahe dengan balsam lain ialah, balsam ini tidak membuat lengket dan mempunyai wangi yang khas. Selain itu bahan jahe bisa didapatkan dengan mudah. Minyak zaitun juga mudah didapatkan,” ujarnya.

Esti berharap ke depan dirinya bisa memproduksi dan memasarkan balsam buatannya ini.

Dosen penguji Esti, Dede Nasrullah mengatakan balsam buatan mahasiswanya itu pada saat riset dibuktikan bahwa ada penurunan skala nyeri pada lansia. Yang sebelumnya skala numerik 10, pada uji coba berada pada skala lima dan menurun menjadi skala tiga. Ada fase nyeri yang berkurang.

“Kalau kekurangan, belum diuji coba di laboratorium, namun pada saat proses di lansia terdapat penurunan skala nyeri. Kalau digunakan sendiri tidak lengket seperti balsam, malah ada wewangian sehingga bisa mengadaptasi penurunan nyeri pada lansia,” kata Dede.    (das/cnn)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index