Riauaktual.com - Sentuhan teknologi sudah mesti dikembangkan dalam pelaksanaan pacu jalur, misalkan, ide untuk memasang sensor pada jalur maupun pancang finish guna untuk menentukan pemenang sacara pasti, jalur mana yang lebih dahulu memasuki garis finish. Gagasan ini tentunya lebih adil dan bijaksana.

"Ide ini sudah mesti diaplikasikan dalam pelaksanaan pacu jalur, sesuai perkembangan teknologi, tanpa mengurangi nilai nilai tradisonal pacu jalur itu sendiri, sebab teknologi merupakan faktor pendukung yang sangat signifikan dalam suatu kegiatan, apalagi dalam suatu pertandingan," ungkap Hevi Heri Antoni, kepada wartawan senin (28/8/2017)

Kemudian, Ide untuk melakukan pacu dua kali dengan lawan tanding dan bergantian jalan, juga ide yang mengusulkan keadilan. Karena katanya, ada keyakinan bahwa kedua lintasan tidak sama panjang begitu juga dengan arus yang dilalui, sehingga menguntungkan salah satu peserta dan merugikan peserta lain.

"Namun, di sinilah salah satu inti dari dinamika pacu jalur. Bahwa di dalam hidup, seseorang tidak selalu harus mendapat jalan elok, sesungguhnya, apapun jalan yang menjadi takdir kita, tugas kita adalah untuk tetap sukses. Keteguhan hati, strategi, dan sedikit keberuntungan bisa membuat jalur berat mengalahkan jalur unggulan walaupun dia mendapat jalan "buruk."

Selanjutnya, kata Hevi dengan banyaknya jalur punya sponsor, sehingga nama sponsor muncul secara unik di ujung nama jalur, bagusnya, kata Hevi, jalur mesti mendapatkan nilai materi tidak hanya sekedar pada saat momen tahunan, seperti untuk biaya latihan misalkan, perlu ada sentuhan dari sponsor, karena dengan menyematkan nama sponsor diujung jalur namanya bisa booming.

"Semoga pacu jalur lestari. Dengan pengelolaan yang lebih baik, pesta rakyat ini dapat memberikan manfaat sosial, kultural dan ekonomi bagi rakyat Kuansing," pungkasnya. (JK)