Riauaktual.com - Sampai hari ini, masyarakat Kota Pekanbaru masih saja mengeluhkan persoalan buruknya pelayanan bagi peserta BPJS di rumah sakit-rumah sakit yang sudah menjadi mitra, diantaranya ribetnya urusan administrasi saat berobat, penolakan pasien atau peserta BPJS dengan alasan kamar penuh dan berbagai persoalan lainnya.

Untuk itu, persoalan-persoalan seperti itu tidak terjadi lagi, teruatama ditengah upaya pihak BPJS dalam melakukan terobosan baru, yakni menggaet lebih banyak peserta dengan sistem pendaftaran secara online, dropbox, diseluruh kantor kecamatan, pusat perbelanjaan, pasar tradisional, dan pusat-pusat keramaian lainnya.

"Kita apresiasi langkah tersebut, namun tentunya ada hal-hal yang harus diperhatikan yakni, mutu dan kualitas pelayanan kepada peserta juga harus seimbang, jika terjadi hal-hal yang tidak diiginkan seperti penolakan dan sebagainya tentu kita kasian masyarakatnya sementara mereka tertib dalam membayar iuran," kata anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Ferry Sandra Pardede, Rabu (23/8/2017)

Untuk itu, Lanjut Politisi Hanura ini lagi, Jangan ada lagi penolakan atau kasus lainnya seperti pungutan liar di rumah sakit, serta ribetnya urusan administrasi saat hendak berobat. Pasalnya Ini menyangkut nyawa atau hidup mati seseorang, jadi jangan main-main-main.

Disamping itu, dengan adanya aplikasi online bernama Aplicares yang dibuat oleh BPJS Kesehatan, Ferry juga berharap semakin memudahkan peserta dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang bermitra dengan BPJS Kesehatan.

"Tentunya dengan terobosan ini makin mempermudah masyarakat untuk menggali berbagai informasi terkait BPJS, disamping itu juga, Rumah sakit harus transparan, jangan asal-asalan dalam melayani peserta BPJS ini karena setiap bulan selalu rajin bayar iuran. Kalau pelayanan buruk dan ribet maka percuma saja, masyarakat malah malas mau bayar," tandasnya. (pur)