Penganiayan yang Dialami Driver Transportasi Online di Pekanbaru Berbuah Petisi Dari Warga

Penganiayan yang Dialami Driver Transportasi Online di Pekanbaru Berbuah Petisi Dari Warga
Petisi

Riauaktual.com - Sebuah petisi online dari website change.org beredar di media sosial. Petisi yang ditulis oleh the peace maker ini menuntut aksi kekerasan terhadap driver pengendara online.

 

Petisi yang berjudul "masyarakat Pekanbaru hentikan sikap anarkis dan main hakim sendiri terhadap driver transportasi online" tersebut, telah ditandatangani oleh hampir 300 orang.

Petisi itu menulis aksi kekerasan dan tindakan main hakim sendiri oleh driver transportasi konvensional terhadap driver transportasi online pada hari Minggu tanggal 20 Agustus 2017 yang berada di perempatan Mall SKA Kota Pekanbaru.

"Insiden ini berawal dari driver transportasi online yang merasa dijebak oleh driver  konvensional kemudian driver online tersebut diminta untuk keluar dari kendaraan dan dipukuli oleh oknum transportasi konvensional," begitu yang ditulis oleh the peace maker.

Selain itu, petisi ini juga menyebutkan dari video yang beredar juga dapat dilihat bahwa beberapa oknum melakukan pengerusakan terhadap kendaraan driver online. Aksi ini akhirnya memicu keributan antara pihak Driver Transportasi Online dan Driver Transportasi Konvensional sehingga menimbulkan korban luka-luka.

Hal ini menambah kasus tercorengnya nama transportasi umum baik online maupun konvensional di mata masyarakat.

Terlepas dari siapa yang salah dan benar, tulisan dari petisi ini berharap agar kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi.

"Jika kedepannya terjadi kesalahpahaman, kami berharap driver transportasi online dan konvensional dapat menempuh jalur hukum," tulisnya lagi.

Dalam kasus ini dia berharap kepada pihak yang berwenang untuk tidak memihak pada salah satu sisi, karena tidak ada pembenaran dalam hal apapun yang menyangkut dengan kekerasan.

Menurutnya, dengan hadirnya transportasi online juga membantu masyarakat kota pekanbaru dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Sama halnya dengan transportasi konvensional. Bukan berarti transportasi online akan menggeser peran transportasi konvensional karena tidak semua pengguna transportasi bisa mengakses tranportasi online berbasis aplikasi.

"Masyarakat juga membutuhkan transportasi konvesional yang dinilai praktis tanpa harus memesan melalui aplikasi," kata petisi itu.

Katanya, jika nanti transportasi online dan transportasi konvensional dapat berjalan beriringan, maka stigma di masyarakat tentang "transportasi umum tidak aman" akan hilang sehingga tingkat kepercayaan masyarakat akan tumbuh terhadap transportasi online dan transportasi konvensional.

"Kita berada di negara hukum yang berdaulat. Maka dari itu mari sama sama kita menghindari kekerasan dan aksi main hakim sendiri. Petisi ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat Pekanbaru yang menginginkan suasana aman dan kondusif dalam berkendara menggunakan transportasi umum," jelasnya dalam tulisan itu.

Petisi ini ditunjukan untuk Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Pakanbaru, Aripin dan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT. [red]

https://www.change.org/p/masyarakat-pekanbaru-hentikan-sikap-anarkis-dan-main-hakim-sendiri-terhadap-driver-transportasi-online

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index