Pajak Akan Dikurangi, Penjualan Mobil Sedan Diyakini Kembali Bergairah

Pajak Akan Dikurangi, Penjualan Mobil Sedan Diyakini Kembali Bergairah
Foto/Dok/BMW

Riauaktual.com - Segmen mobil sedan di pasar automotif nasional kurang bergairah bila dibandingkan model lain, seperti hatchback, MPV (multi purpose vehicle), atau SUV (sport utility vehicle). Kontribusi sedan terhadap total penjualan kendaraan di Tanah Air masih sangat kecil.

Padahal peluang ekspor sedan sangat besar. Tingginya pajak yang ditetapkan pemerintah disinyalir menjadi salah satu faktor mengapa konsumen lebih melirik model lain.

Kabar yang menyebutkan pemerintah akan mengurangi pajak sedan pun disambut positif pelaku industri. Mereka menyakini pasar mobil sedan akan kembali bergairah.

Presiden Direktur BMW Group Indonesia, Karen Lim mengatakan, pihaknya sangat mendukung upaya positif yang dilakukan pemerintah dalam memajukan industri automotif nasional.

"Kita selalu sambut positif kebijakan pemerintah apalagi yang mendorong kemajuan industri automotif di Indonesia. Karena dengan berkurangnya pajak sedan memungkinkan untuk bertambahnya produk ekspor dari Indonesia," ujarnya di GIIAS 2017.

Menurut Karen, jika rencana tersebut teralisasi pihaknya meyakini segmen sedan dapat kembali bergairah dan berkembang. Hal ini berimbas pada meningkatnya penjualan mobil sedan di Indonesia. "Jadi kita sambut positif upaya pemerintah," tegasnya, sebagaimana dikutip dari sindonews.

Pemerintah sendiri sampai saat ini masih menggodok rencana tersebut. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) masih membahasnya dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dari sisi pasar, Kementerian Perindustrian menilai sedan mempunyai pasar yang bagus di luar negeri. Di mana dibandingkan tahun lalu pada kuartal pertama tahun ini meningkat 30%.

Mobil sedan masih dianggap sebagai kendaraan yang bisa menyelamatkan Indonesia dalam memperluas penguasaan di pasar global. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tengah melakukan kajian dengan Universitas Indonesia (UI) untuk menyusun rasionalisasi pengurangan pajak sedan untuk meningkatkan volume produksi.

Saat ini, produksi dan penjualan sedan di Tanah Air tidak bisa maksimal karena tingginya harga jual. Pasalnya, kendaraan jenis ini masih dibebani tarif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBm) yang cukup tinggi.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan sedan secara wholesales (pabrik ke deler) tercatat hanya sebanyak 1.441 unit pada Mei 2017. Dari total 1.044 unit penjualan sedan, 163 unit diisi kategori taksi.

Sementara itu, berdasarkan data lembaga riset dan konsultan Frost & Sullivan, penurunan penjualan sedan sepanjang 2016 mencapai 21,4%, dari 17.422 unit pada 2015 menjadi hanya 13.700 unit. Sebaliknya, pertumbuhan terjadi di segmen mobil murah ramah lingkungan (LCGC) sebesar 38,3%, menjadi 228.800 unit, diikuti SUV naik 23,7%, dan MPV meningkat 10,3%.

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index