Astaga! Kapal Patroli Bea dan Cukai Diserang Penyelundup dari Malaysia

Astaga! Kapal Patroli Bea dan Cukai Diserang Penyelundup dari Malaysia

Riauaktual.com - Kapal BC15031 milik Direktorat Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, diserang komplotan penyelundup pakaian bekas asal Malaysia saat berpatroli di Perairan Asahan, Sumatera Utara.

Kapal yang merupakan bagian dari Satuan Tugas Patroli Keamanan Laut (Satgas Patla) Teluk Nibung itu diserang dengan menggunakan mercon, kembang api dan obor api.

Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil Bea Cukai Sumut, Rizal mengatakan, penyerangan itu terjadi sekitar pukul 02:30 WIB dini hari tadi.

Saat itu kapal tersebut tengah melakukan patroli bersama dua kapal Bea dan Cukai lainnya untuk menindaklanjuti adanya informasi pengiriman baran ilegal dalam jumlah besar dari Malaysia ke Indonesia.

Di tengah patroli, BC 15031 mendapati iring-iringan kapal yang bergerak mencurigakan. Iring-iringan yang berjumlah tujuh kapal itu tanpa lampu dan begerak dari arah Tanjung Api menuju lampu putih terluar Kuala Bagan Asahan.

“Karena mencurigai pergerakan kapal tersebut, kapal BC15031 itu sempat berkordinasi dengan dua kapal lainnya yang ikut berpatroli. Tapi karena dua kapal lainnya sedang bergerak dengan tangkapannya masing-masing ke dermaga kita di Belawan, kapal BC15031 akhirnya memutuskan untuk melakukan penindakan sendiri,” ujar Rizal, sebagaimana diktuip dari okezone, Jumat (11/8/2017).

Kapal BC15031 kata Rizal, mencoba mendekat dan memberikan aba-aba agar iring-iringan kapal itu berhenti. Mereka juga sempat memberikan 2 kali tembakan peringatan ke udara.

Tembakan dari kapal bea dan cukai itu membuat kapal penyelundup semakin solid. Mereka membentuk formasi berdekatan sehingga menyulitkan kapal bea dan cukai untuk bermanuver. Apalagi diantara kapal yang beriring-iringan itu, ada 5 kapal yang berukuran besar dan sedang.

“Di atas kapal itu juga banyak anak buah kapal yang telah memegang mercon, kembang api dan obor api. Saat kita mendekat, mercon, kembang api dan obor api itu menyambut kita. Kondisi saat itu untuk menempel ke kapal balepress dan melakukan penindakan ke kapal balepress sangat tidak memungkinkan karena jarak antar kapal sangat dekat dan sangat beresiko untuk bermanuver. Akhirnya kopat dan nakhoda kita memutuskan untuk menghentikan kegiatan penindakan dan standby posisi di lampu mercusuar depan Kuala Bagan,”tukasnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index