Legislatif Sayangkan Ditengah Kota Pekanbaru Masih Ada Kasus Gizi Buruk

Legislatif Sayangkan Ditengah Kota Pekanbaru Masih Ada Kasus Gizi Buruk
ilustrasi

Riauaktual.com - Bukan hanya persoalan Demam Berdarah Denque (DBD), Kasus gizi buruk saat ini juga menimpa 4 warga Kota Pekanbaru.

Untuk itu, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, diminta tanggap dan melakukan berbagai upaya antisipasi dan pendekatan kepada masyarakat, apa penyebab gizi buruk terjadi di tengah-tengah kota Pekanbaru.

"Seharusnya di era sekarang tidak ada lagi terkait gizi buruk, kalau ini memang ada tentunya sangat di sayangkan, untuk itu, kami minta kepada Dinas Kesehatan bisa berperan aktif untuk lebih sering lagi memberikan tinjauan dan imbauan," kata Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Eri Pribasuki, Rabu (9/8/2017)

Disamping itu, Politisi PDI-Perjuangan ini juga meminta agar pihak Dinas Kesehatan kota Pekanbaru bisa bekerjasama dengan pihak lainnya seperti Posyandu, Kelurahan serta Kecamatan untuk betul-betul mendata apa masih ada masyarakat yang mengalami gizi buruk.

"Kami harapkan RT RW juga melakukan pendataan di setiap Kecamatan, pastikan apakah ada yang lain lagi warga yang mengalami gizi buruk," Imbaunya.    
 
Untuk diketahui sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir melalui Kepala Bidang Masyarakat Ely Farsya, menemukan 4 orang mengalami kasus gizi buruk di daerahnya yang tersebar di beberapa Kecamatan, dari total temuan itu, para pasien telah ditangani.

"Total pasien gizi buruk ini tersebar di empat Kecamatan, pertama di Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Tampan, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kecamatan Sukajadi," Jelasnya.

Semua kasus gizi buruk yang didata Diskes kota Pekanbaru ini kata Ely, dipantau secara berjenjang mulai dari tingkat posyandu, puskesmas hingga dinas kesehatan. Di tingkat kota, Diskes menyiapkan program pemulihan lewat penyediaan pemberian makanan tambahan (PMT), dan juga makanan pendamping air susu ibu (Formula).

Bila dinkes kabupaten kota kekurangan barang, akan suplai langsung oleh diskes provinsi lewat proses koordinasi secara berkelanjutan.Saat ini jumlah cadangan barang untuk PMT pemulihan gizi anak yang tersedia di Diskes kota berada dalam kondisi mencukupi.

Untuk penanganan gizi buruk secara cepat, diskes kota selalu memantau laporan dari berbagai pihak seperti masyarakat, media massa, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

"Penanganannya telah kami tangani segera dan semaksimal mungkin, dari jumlah kasus sebelumnya gizi buruk ini telah menurun dimana pada tahun sebelumnya jumlah kasus gizi buruk 2016 sebanyak 12 orang," Ungkapnya.

Selain itu ia juga mengungkapkan bahwa dari total temuan itu, 4 pasien sudah ditangani dan tidak karena masalah ekonomi keluarga melainkan karena adanya penyakit penyerta.

"Bukan karena masalah ekonomi, pasien mengidap penyakit gizi buruk karena adanya penyakit penyerta," Jelasnya lagi. (pur)

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index