Dewan Sesalkan Alat Perekam e-KTP di Pekanbaru Banyak yang Rusak

Dewan Sesalkan Alat Perekam e-KTP di Pekanbaru Banyak yang Rusak
ilustrasi (int)

Riauaktual.com - Rusaknya alat perekam e-KTP di beberapa UPTD Disdukcapil Pekanbaru sangat dikeluhkan oleh masyarakat, padahal seharusnya jauh-jauh hari pihak Disdukcapil sudah mengantisipasi hal tersebut tidak terjadi, demikian disampaikan oleh Tarmizi Ahmad, anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru.

"Seharusnyakan hal macam ini sudah diantisipasi jauh-jauh hari, ini udah rusak barulah sibuk, kan pelayanan masyarakat juga yang terganggu," kata Tarmizi, Kamis (3/8/2017)

Padahal, Menurut Tarmizi, masyarakat sangat membutuhkan E-KTP untuk berbagai keperluan.

"Makannya kita minta Disdukcapil segera menindaklanjuti persoalan ini, dan dicarikan solusi agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu," Harap Tarmizi.

Sementara itu, Kepala Disdukcapil Pekanbaru, Baharuddin membenarkan soal adanya kerusakan alat perekam e- KTP ditingkat kecamatan.

"Memang benar soal kerusakan alat perekam e-KTP itu, tapi kita masih menunggu perbaikan, karena untuk perbaikan dilakukan di pusat, dan informasi yang kita dengar pusat sedang melakukan lelang konsultan, dan apabila sudah ada pemenangnya makan konsultan akan diturunkan kedaerah untuk memperbaiki," Ungkap Baharuddin saat ditemui di DPRD Kota Pekanbaru.

Saat ditanya kapan target untuk penyelesaian perbaikan alat perekam e-KTP yang rusak, Baharuddin mengaku tidak tau, karena semua tergantung pusat mencari konsultan untuk perbaikan.

Sementara itu, Baaruddin juga berdalih rusaknya alat perekam e-KTP tidak akan menggangu pelayanan masyarakat dan tetap bisa melayani perekaman.

" Untuk sementara waktu pelayanan tidak terganggu, misalnya kalau ruskanya di UPTD Tampan bisa melakukan perekaman di Payung Sekaki, kalau rusak di Marpoyan Damai bisa dilakukan di Bukit Raya, jadi tidak terhalang bisa dimana saja," ucapnya

Sementara terkait persediaan blanko E-KTP sendiri, Baharuddin mengaku, Disdukcapil Pekanbaru membutuhkan 40 ribu blanko, sementara yang turun dari pusat hanya 14 ribu blanko.

"Kita cuma dapat 14 ribu blanko, maka mau tak mau kita dahulukan orang yang sudah melakukan perekaman," tandasnya. (pur)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index