Mahalnya Harga Seragam Sekolah SMP 1 Pekanbaru, Dewan Minta Dibuat Perwako

Mahalnya Harga Seragam Sekolah SMP 1 Pekanbaru, Dewan Minta Dibuat Perwako
ilustrasi (int)

Riauaktual.com - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, H Marlis Kasim mengaku kecewa dengan kebijakan mahalnya seragam sekolah yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 1 Kota Pekanbaru. Menurutnya, biaya Rp2,2 juta tersebut dinilai sangat mahal dan tidak masuk akal.

"Seragam sekolah ini jangan lagi dikoordinir oleh pihak sekolah. Silahkan mereka (orang tua,red) membeli baju sendiri sesuai kemampuan," kata Marlis, saat dikonfirmasi, Ahad (30/07).

Dia melihat, persoalan seragam sekolah ini kerap menjadi ajang bisnis tahunan dari sekolah. Bahkan, dia mencium ada aroma yang tidak beres seperti dugaan meraup keuntungan besar terkait kebijakan pengadaan seragam sekolah yang ada di Kota Pekanbaru tiap tahunnya.

Untuk itu, Walikota Pekanbaru sebagai pemegang kebijakan saat ini harus membuat Peraturan sekolah tentang standar seragam di tiap-tiap sekolah. Termasuk total harga, jenis bahan berkualitas dan sumber pembiayaan dengan nilai nominal yang terjangkau oleh masyarakat bawah.

"Melalui perwako, sekolah ataupun komite sekolah jangan membatasi penjahit yang menawarkan pengadaan baju di sekolah. Dilelang saja dari harga termurah tapi berkualitas. Termasuk menentukan bahan dan spesifikasi," terangnya.

Dengan standar harga yang dibuat dalam bentuk perwako, ada rasa keadilan dari setiap sekolah dan pemerataan pendidikan sesuai dengan slogan sekolah murah dan berkualitas.

"Sekarang ini saya melihat antara sekolah satu dengan sekolah lainnya terjadi perbedaan harga yang mencolok. Sama-sama SMP tapi harga berbeda. Seperti ada main kucing-kucingan. Jangan sampai nanti anak-anak kita jadi korban ajang bisnis seragam disekolah," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, wali murid mengaku kesal dengan keputusan sepihak yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kota Pekanbaru. Sekolah yang beralamat di Jalan Sultan Syarif Kasim Kota Pekanbaru itu, sudah meminta Rp2,2 juta untuk pembuatan seragam sekolah untuk 6 stel baju.

Diatas surat pernyataan pembuatan seragam sekolah dan sumbangan bulanan, SMP Negeri 1 menetapkan biaya tersebut Rp2,2 juta untuk pembuatan seragam sekolah tersebut. Ada sebanyak 15 item saat di ekspos di halaman pekarangan sekolah.

15 item tersebut tanpa menyebutkan bahan seragam dan contoh bahan yang dibuat. Sekolah hanya merincikan biaya yang ditimbulkan diantaranya seragam putih dongker nasional 1 set Rp300 ribu, seragam pramuka 1 set Rp300 ribu, seragam khusus batik SMPN 1 Rp250 ribu sebanyak 1 set, seragam batik nasional Riau sebanyak 1 set Rp250 ribu, seragam khusus melayu 1 set Rp250 ribu.

Seragam olahraga 1 set Rp185 ribu, dasi panjang 1 helai Rp35 ribu, kaos/baret Rp60 ribu, topi Rp35 ribu, kain sarung/songket Rp100 ribu, Rompi Rp100 ribu, jilbab/peci Rp85 ribu, kartu pelajar elektronik Rp50 ribu, buku kendali siswa Rp50 ribu dan Psikotes Rp150 ribu.

Dari data yang dihimpun di beberapa penjahit dan konveksi di Kota Pekanbaru, untuk pembuatan seragam SMP satu paket bernilai harga Rp850 ribu untuk 6 stel pakaian. Terdiri dari seragam nasional (putih/dongker), seragam pakaian melayu, seragam pramuka nasional, seragam batik SMP, seragam pakaian olahraga dan seragam batik biasa/umum.

Dari data yang diberikan sekolah, SMP Negeri 1 Pekanbaru memiliki 6 ruang kelas bagi siswa baru tahun ajaran 2017/2018. 6 ruang kelas itu memiliki nama khusus. Kelas Hang Jebat 40 siswa, kelas Hang Kasturi 40 siswa, Kelas Hang Lekir 40 siswa, Kelas Hang Nadim 40 siswa, Kelas Hang Tuah 40 siswa dan Kelas Tuanku Tambusai 36 siswa. Total ada 228 siswa baru tahun ajaran 2017/2018

Bila sekolah memungut biaya Rp2,2 juta per siswa dengan jumlah siswa baru sebanyak 228 siswa, total yakni Rp 501 juta lebih. Bila pembuatan seragam dengan bahan berkualitas yang sebenarnya Rp850 ribu ditambah jumlah siswa 288 orang, total Rp244 juta lebih. Artinya ada keuntungan Rp256 juta lebih. (Bir)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index