Riauaktual.com – Pekan olah raga provinsi Riau semakin dekat. Kabupaten Kampar selaku tuan rumah, terus berbenah untuk mensukseskan acara ini, salah satunya mempersiapkan tempat promosi indsutri rumah tangga (home industri) yang dipusatkan kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Tujuannya, untuk memudahkan pengunjung yang datang ke kabupaten Kampar untuk mengenal produk asli Kampar sekaligus membeli berbagai macam oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Kadis Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Kampar Heri Afrizon didampingi Kabid Pembinaan dan Pengembangan Industri Kecil Menengah Nurhailis kepada Riauaktual.com mengatakan, saat ini pihaknya sudah mendata disetiap kecamatan yang memiliki home industri, ternyata banyak yang potensial. Tinggal tugas pemerintah melakukan pembinaan dan memberi bantuan alat agar uasahanya bisa berhasil maju.

“Kami sudah melakukan pendataan 21 kecamatan home industri, ternyata banyak yang potensi. Untuk itulah kami terus melakukan pembinaan dan membuat kemasan supaya lebih menarik dan mempermudah izin dan mematenkan,” ujar Heri Afrizon dikantornya, Kamis (27/7).

Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Naker mengundang para pelaku industri kecil menengah untuk memperkenalkan produknya masing-masing sekaligus melihat permasalahan yang dihadapi pelaku usaha home industri. Dalam pertemuan tersebut hadir sebanyak 13 perwakilan dari pelaku usaha sambil membawa contoh jenis usaha yang dibuatnya masing-masing.

Para pelaku industri rumah tangga ini meminta perhatian pemerintah yang selama ini masih dirasa kurang perhatian terhadap pengembangan usaha mereka. Misalnya, terkait kemasan, bantuan peralatan, promosi, izin kesehatan, BPOM dan sebagainya.
            
Tujuan dikumpulkannya pelaku industri kecil menengah ini menurut Heri Afrizon, karena pekan olah raga provinsi Riau di kabupaten Kampar akan berlangsung pada tanggal 28 Oktober sampai 10 Nopember 2017. Menyambut porprov tersebut, kabupaten Kampar terus melakukan berbagai persiapan termasuk produk unggulan dari masyarakat Kampar. Misalnya yang berbentuk produk makanan dan minuman dan indsutri kerajinan lainnya.

“Saya minta pada iven porprov tersebut berbagai produk unggulan Kampar bisa dipromosikan pada home industri tersebut. Misalnya makanan khas Kampar kerupuk nenas, ikan salai, lopek bugi, kue bolu, keripik ikan, madu, kerupuk jengkol, kerupuk lomang balado, dan lainnya.
            
Sedangkan industri kerajinan misalnya, pandai besi, sepatu dan sandal, songket, tudung saji, anyaman rotan dan bambu, kerajinan mawar merah berupa tutup gelas dan alasnya, sampul kotak tisu, batu akik dan pengolahan limbah pelepah sawit menjadi pupuk kompos dan lainnya. Seluuh produk industri itu akan dipusatkan pada home industri di Tambang sebagi pusat promosi dan penjualan ternasuk juga rumah kemasan.

Setakad ini, diantara produk tersebut pemasarannya ada yang sudah sampai ke Malaysia, Jambi, Batam, Medan dan Sumbar. Salah satu pelaku usaha menminta agar Disperindag Kampar membangun lokasi pemasaran di perbatasan Riau Sumbar. Sebab saat lebaran dan libur panjang, banyak warga Sumbar pulang Kampung dan mereka akan membeli produk Kampar sebagai oleh-oleh untuk pulang ke Sumbar.

Selain home industri, Disperindag Naker Kampar juga akan membangun kawasan industri terpadu yang berlokasi di kecamatan Tambang dengan luas lahan 300 hektar. Pada kawaan industri tersebut akan ditempatkan berbagai jenis usaha industri baja, tambang, industri perkayuan, seng, batako, produk air minum kemasan dan lainnya. Kawasan industri itu dipersiapkan sebagai kawasan industri bisnis berskala besar, seperti Batam dan Dumai. Pembangunannya akan dimulai pada tahun 2019. Kawasan tersebut menjadi pusat bisnis dan investasi, sehingga akan memudahkan orang untuk berinvestasi sehingga akan banyak menyerap tenaga kerja baru.

“Selain itu, kita akan jadikan objek wisata dan kawasan industri terpadu dan investasi. Sehingga apa yang menjadi visi misi pemerintahan kabupaten Kampar dibawah kepemimpinan Aziz Zaenal dan Catur Sugeng Susanto khususnya dalam bidang industri dan pembukaan lapangan kerja baru akan terwujud dalam waktu dekat, ujar Heri Afrizon seraya meminta pada pelaku industri kecil menengah agar seluruh proses pembuatan produk usaha dibuatkan dokumentasinya dalam bentuk video. (her)