Riauaktual.com - Pemberantasan penambangan emas tanpa izin (PETI) di seluruh kecamatan Kabupaten Kuantan Singingi sudah dilakukan sosialisasi dan berakhir sudah sejak Januari 2014. Akan tetapi hingga lebih tiga tahun kemudian aktivitas yang sempat menjadi usaha masyarakat itu masih ditemukan di Kuansing.

Kepolisian Resor Kuansing juga telah berulang kali melakukan sosialisasi terhadap pelaku PETI kegiatan tersebut dihentikan. Namun nyatanya seperti yang berada di wilayah Desa Logas dan sekitarnya tetap terjadi.

Buktinya, Tim Satuan Reserse Kriminal Polres Kuansing pada penindakan Senin (24/07/2017) sore kemarin mengamankan lima orang diduga pelaku PETI di Desa Logas. Kelima orang tersebut lima pelaku yang diamankan diantaranya PR (40), AR (19), YA (22), PY (26), dan LA (23).

Barang bukti yang disita satu unit mesin dompeng merk tianly, keong, satu batang pipa plastik, dan tiga lembar karpet.

Tim awalnya melakukan patroli ke Desa Logas yang berdasarkan informasi masih adanya pelaku PETI. Sesampainya di lokasi ditemukan para pelaku di atas yang sedang melakukan aktifitas.

Kemudian tim langsung melakukan penindakan dan menangkap kelima Pelaku diatas untuk diproses. Hal itu sesuai pasal 158 Undang-Undang nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara karena tidak mengindahkan himbauan selama ini.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya terakhir untuk memberikan efek jera. Dan kepada masyarakat yang lainya agar tidak melakukan aktifitas PETI

"Proses penyidikan akan ditangani oleh Unit Tindak Pidana Tertentu Sat Reskrim Polres Kuansing. Pemeriksaan saat ini sedang berlangsung untuk berita acara perkara dan melengkapi berkas penyidikan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, Selasa (25/07/2017).

Sumber : beritariau.com