Aneh,, di Pekanbaru ada Tower Telekomunikasi di Pekarangan Sekolah

Aneh,, di Pekanbaru ada Tower Telekomunikasi di Pekarangan Sekolah

Riauaktual.com - Keberadaan menara telekomunikasi atau tower di lingkungan sekolah dinilai sangat tidak layak, selain menimbulkan radiasi juga tidak dibenarkan aset sekolah dijadikan lahan bisnis.
 
Hal ini ditegaskan Anggota DPRD Kota Pekanbaru Mulyadi Anwar mengomentari adanya tower di lingkungan SDN 187 Pekanbaru yang beralamat di Jalan Kayu Putih kelurahan Bina Widya kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, yaang sempat membuat warga sekitar tertipu.
 
"Apapun alasannya, tower telekomunikasi di lingkungan sekolah tentu sangat tidak layak, maka harus segera dipindahkan," kata Mulyadi, kepada wartawan, Senin (17/7/2017).
 
Ditegaskan Politisi PKS ini, terkait tower monopole di lingkungan SDN 187 Pekanbaru sejak awal akan dibangun dirinya sudah mendapat kabar. Karena kawasan sekolah tersebut berada di daerah pemilihan (dapil) asal Mulyadi yakni kecamatan Tampan.
 
"Sudah saya sampaikan saat itu tidak layak, ternyata belakangan dapat kabar lagi, tower itu sudah berdiri. Alasan mereka mendirikan tower di dalam lingkungan sekolah karena titiknya ada di situ," sebut Mulyadi lagi.
 
Anggota Komisi IV yang membidangi pembangunan ini mengaku sangat terkejut adanya tower di lingkungan sekolah, maka dalam waktu dekat pihak DPRD Kota Pekanbaru juga akan mengagendakan untuk tinjau lapangan, kemudian memanggil pihak terkait untuk hearing, termasuk pihak sekolah.
 
"Nanti disampaikan kepada pimpinan, karena ini sudah meresahkan masyarakat, maka kita sebagai wakil rakyat wajib untuk menindaklanjuti dengan mempertanyakan pembangunan ini kepada instansi terkait nantinya termasuk kepala sekolah," urainya.
 
Sebelumnya diberitakan, tower monopole di dalam lingkungan Sekolah Dasar 187 Pekanbaru, Jalan Kayu Putih kelurahan Bina Widya kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, sempat membuat warga sekitar tertipu.
 
Tower satu tiang itu seperti tiang listrik dengan ketinggian sekitar 20 meter, keberadaan tower itu juga di tengah-tengah lingkungan sekolah. Keberadaan tower di dalam lingkungan sekolah dipertanyakan warga setempat, karena selain diduga tanpa izin, tower itu sebelumnya dikabarkan ke warga adalah tiang lampu penerangan, ternyata seiring perjalanannya, yang berdiri adalah tower monopole.
 
Warga sekitar mengaku belum pernah menyatakan setuju dan menandatangani surat persetujuan berdirinya tower di lokasi itu, hanya ada disampaikan secara lisan pada awalnya pihak kontraktor menyampaikan kepada warga hanya akan dibangun tiang lampu jalan.
 
"Warga merasa dibohongi, pada awalnya pihak kontraktor menyampaikan secara lisan akan didirikan tiang untuk penerangan jalan, hingga akhirnya warga disodorkan dengan kertas kosong tanpa ada tulisan agar warga sekitar dapat mendukung pembangunan tiang penerangan yang nyatanya pembangunan tower itu dengan cara menandatangani di kertas kosong tersebut," ungkap salah seorang warga setempat, Samingin.
 
Program ini, menurut warga terlalu dipaksakan, mengingat pemasangan tiang tower monopole ke lokasi tidak sewajarnya karena dikerjakan pada tengah malam, agar warga tidak mengetahui pembangun tower pada awalnya yang diberikan informasi secara lisan akan didirikan tiang lampu penerangan jalan, sehingga pembangunan tersebut berjalan lancar. (Mad)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index