Riauaktual.com - Aksi pemukulan penumpang pesawat kepada petugas Aviation Security (Avsec) di Bandara Sam Ratulangi, Manado menjadi perhatian umum. Kasus semena-mena seorang penumpang yang menampar petugas bandara saat melakukan pemeriksaan tersebut banyak dinilai sebagai arogansi.

Sayangnya pelaku yang telah melakukan kekerasan tersebut menempuh jalan kekeluargaan ataupun musyawarah. Hal ini dinilai pakar psikologi Forensik Reza Indragiri justru akan munculkan aksi serupa, pelaku aksi koboi yang kerap terjadi di negeri ini tidak akan kapok dengan hanya dilakukan tindakan kekeluargaan maupun musyawarah saja.

“Jika konsisten penegakan hukum seperti ini terus, saya yakin makin banyak nantinya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pelaku lain,” terangnya, sebagaimana dikutip dari merdeka.com.

Dirinya mengaku, pada saat ini konsistensi Aparat Penegak hukum di negara ini sangat lemah. Menurutnya, hal tersebut terjadi akibat banyaknya pengecualian dalam mengambil tindakan.

“Harus kita akui jika bicara penegakan hukum, kita sangat lemah dengan konteks konsistensi. Karena terlalu banyak pengecualian sana sini,” tukasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya seorang wanita yang mengaku istri seorang Jendral dengan sikap arogannya menampar seorang Avsec di Bandara Sam Ratulangi yang memintanya untuk melepaskan jam tangan yang dipakai.