Riauaktual.com - Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa singa gunung ternyata tidak suka bertemu dengan manusia. Temuan ini disebut-sebut sangat berharga, karena perkembangan manusia mengganggu habitat singa.

"Kami mengekspos singa di pegunungan Santa Cruz dengan suara manusia untuk melihat apakah mereka akan bereaksi dengan rasa takut dan melarikan diri, dan hasilnya mengejutkan, mereka benar-benar takut pada manusia. Takut karena manusia adalah 'predator yang super' dan dapat mengurangi waktu makan pada karnivora besar," kata Justine Smith, penulis utama makalah ini.

Tim Smith melakukan eksperimen baru dengan menempatkan peralatan audio di pegunungan Santa Cruz. Ketika sebuah singa datang untuk makan, gerakannya memicu teknologi gerak-gerak yang menyiarkan rekaman orang-orang yang sedang berbicara serta suara katak dan sebuah kamera tersembunyi menangkap tanggapan singa tersebut.

“Kami menemukan bahwa singa hampir selalu lari saat suara manusia terdengar, dan tidak pernah lari dari suara katak,” ujar Smith.

Dalam penelitian ini juga mengungkapkan perubahan perilaku makan singa yang dapat berimplikasi pada kesejahteraan mereka yang didominasi manusia. Dampaknya terhadap populasi mangsa, terutama rusa.

"Kami menemukan bahwa singa membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali mencari mangsa setelah mendengar suara manusia, dan kemudian mengurangi makan mereka dengan membunuh sekitar setengahnya. Perubahan perilaku itu penting, karena karya kami sebelumnya telah menunjukkan bahwa mereka menyebabkan singa meningkatkan tingkat pembunuhan mereka sebesar 36% di daerah dengan aktivitas manusia yang tinggi,” tutup Smith dalam studi yang diterbitkan di Proceedings of the Royal Society B seperti yang dikutip dari Phys, hari ini.