Riauaktual.com - Para ilmuwan telah menganalisis batuan kuno dan telah menemukan jejak dari letusan gunung berapi yang besar, sekira 200 juta tahun yang lalu. Letusan ini diduga menyebabkan kepunahan massal terbesar spesies dinosaurus.

Laporan dari BBC, Rabu (21/6/2017), penelitian yang dipublikasikan di jurnal PNAS ini dipimpin oleh Lawrence Percival dari departemen ilmu Bumi di universitas Oxford mengungkapkan, “Dinosaurus dapat memanfaatkan ceruk ekologis yang ditinggalkan karena kepunahan.”

Para peneliti juga melihat batuan vulkanik dari empat benua yang diklaim tersebar akibat kejadian pada saat letusan. Namun, penlitian ini meneliti sisi aktivitas vulkanik yang berbeda yakni merkuri.

Saat gunung tersebut meletus, mereka memancarkan bekas merkuri di gumpalan gas yang naik ke langit. Kemudian menyebar ke seluruh atmosfer sebelum disimpan dalam sedimen di tanah, di tempat yang tersisa selama jutaan tahun.

“Jika Anda bisa melihat lonjakan besar merkuri di sedimen itu, Anda bisa menyimpulkan ada vulkanisme yang terjadi pada saat yang tepat. Dan itulah yang kita lihat pada saat kepunahan itu terjadi,” jelas Percival.

Mereka, para peneliti juga menemukan bukti adanya aktivitas vulkanik yang sangat besar akan berlanjut selama sekira satu juta tahun. Prof Tamsin Mather dari Universitas Oxford mengatakan,”Celah-celah ini terbuka di kerak Bumi dan mungkin beberapa sumber air mancur api dan juga aliran lahar terbuka.”

Apa pun yang tinggal di sekitar letusan akan sangat buruk, meskipun para ilmuwan tidak yakin bagaimana dinosaurus dapat bertahan dari kondisi panas yang sangat berbahaya ini. Kini, para peneliti ingin menggunakan merkuri untuk melihat periode aktivitas vulkanik kuno lainnya. Karena penelitian ini bermanfaat untuk mencegah kejadian yang tak terduga di masa mendatang.


Sumber : Okezone