BPOM Pekanbaru Dinilai Kurang Tanggap Soal Beras Plastik

BPOM Pekanbaru Dinilai Kurang Tanggap Soal Beras Plastik

Riauaktual.com - Dugaan beredarnya beras plastik yang didapati masyarakat dari pedagang kelontong di kawasan Jalan Cipta Karya, Kecamatan Tampan. Hingga saat ini sama sekali belum ada kejelasan dari pihak Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru.

Bahkan terkait penemuan itu Pihak Balai BPOM ketika dijumpai, Selasa (20/6) pagi tampak kurang tanggap tentang hal tersebut.

"Itu bukan tupoksi kami, kalau dibutuhkan untuk melakukan uji laboratorium kami akan mencoba," kata Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM), Mohamad Kashuri.

Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya selama ini belum pernah menemukan beras plastik di daerah Provinsi Riau, begitu juga pihaknya belum pernah melakukan uji sampel terkait beras plastik.

"Selama ini belum pernah kami temukan, plastik juga lebih mahal dari beras. Saat ini kami fokus ke pangan olahan," Ungkapnya.

Padahal sebelumnya seperti yang disampaikan oleh Kabid Perdagangan Disperindag Pekanbaru Mas Irba Sulaiman, Senin (19/6) kemarin. Bahwa pihaknya akan masukan surat resmi dan juga sampelnya.

Namun melihat kondisi waktu yang singkat ia berharap pihak di BPPOM bisa merespon dengan cepat.

"Seharusnya jika ada penemuan yang seperti ini langsung koordinasi. Kasihan lah dengan masyarakat, kalau memang mengandung plastikkan bisa kami sampaikan dan kami akan menariknya," Ungkapnya.

Ia juga telah menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sudah mengantongi distributor dari beras yang diduga bercampur plastik tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Disperindag Pekanbaru mendapati laporan dari warga soal adanya indikasi beras bercampur plastik. Dimana, Suci (28) salah seorang warga Jalan Suka Karya mendapati beras yang ia beli terapung saat direndam ke air. Setelah mendapat laporan, Disperindag langsung turun ke lokasi. Benar saja ada 2 jenis beras yang di curigai Disperindag yang diduga bercampur beras plastik.

Yakni beras merek Belida dan merek Topi Koki. Setelah di cek secara fisik pihak Disperindag menyatakan bahwa ada indikasi awal beras yang ditemukan bercampur beras plastik. Karena selain warna beras yang tidak biasa (putih mengkilat, red) saat direndamkan ke air beberapa butir beras mengambang ke atas. Ciri-ciri fisik tersebut mirip dengan beras plastik.

Namun pihak Disperindag tidak bisa mengeluarkan statement pasti apakah beras tersebut benar bercampur plastik atau tidak. Dengan alasan, kebenaran tersebut hanya bisa dipastikan lewat pengujian laboratorium. Selain itu Disperindag juga tidak menutup warung yang berjualan. Hanya penyampaian secara lisan kepada pemilik warung untuk tidak menjual beras tersebut sampai hasil laboratorium keluar. (men)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index