Minggu Ke - 23 Kasus DBD Tembus 331 di Pekanbaru

Minggu Ke - 23 Kasus DBD Tembus 331 di Pekanbaru
ilustrasi dbd

Riauaktual.com - Mamasuki minggu ke 22 tahun 2017, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru tembus menjadi 331 kasus. Jumlah korban demam berdarah ini meningkat jika dibandingkan pada minggu ke 21 lalu yakni 325 kasus.

Dari data Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru yang dihimbun dari seluruh puskesmas adalah,  Bukit Raya masih jumlah penderita tertinggi yakni 52 kasus. Lalu Tampan 46 kasus dan Marpoyan Damai 47 kasus.

Sementara Payung Sekaki 37 kasus, Tenayan Raya 40 kasus, dan Rumbai Pesisir 15 kasus. Lalu Limapuluh 19 kasus, Pekanbaru Kota 14 kasus, Rumbai 25 kasus, Senapelan 22 kasus serta Sukajadi 12 kasus, kemudian terakhir Sail hanya 2 kasus.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Diskes Pekanbaru, Helda S Munir mengatakan bahwa meningkatnya kasus DBD disebabkan faktor cuaca yang tidak menentu. Hal ini yang membuat nyamuk dapat berkembang biak.

"Faktor cuaca ikut andil membuat nyamuk berkembang biak. Meski demikian, kita tetap meminta agar masyarakat tetap menjaga kesehatan terlebih pada bulan suci ramadhan ini.  Di samping juga melakukan kebersihan lingkungan, seperti gotong royong dan  menerapkan 3M plus. Hal inilah yang efektif untuk pencegahan penularam DBD," ungkapnya, ketika dihubungi, Kamis (8/6) melalui telpon seluler.

Menurut Helda, yang terbanyak menjadi korban DBD adalah anak-anak  yang berusia 5-9 tahun sebanyak 80 kasus. Dilanjutkan urutan kedua adalah usia produktif 25-44 tahun yakni sebanyak 68 kasus.

Helda menambahkan, jika jumlah kasus DBD dibanding tahun lalu sudah jauh menurun. Salah satu penyebabnya masyarakat yang rajin menjaga kebersihan lingkungan.

Lebih jauh dikatakan Helda, jika bandingkan jumlah kasus DBD tahun lalu, maka tahun ini sudah jauh menurun. Salah satu penyebabnya masyarakat yang rajin menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan 3M plus.

“Karena foging itu bukan solusi. Karena hanya membunuh nyamuk dewasa bukan jentiknya. Jadi sebaiknya bebaskan lingkungan dari tempat-tempat yang bisa dijadikan sarang nyamuk,” tutupnya. (yan)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index