Riauaktual.com - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman buka acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pimpinan Daerah Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPD Apdesi) Riau di Hotel Mutiara, Selasa (6/6/17).

Pada kesempatan ini, orang nomor satu di Riau tersebut menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap desa yang selama ini belum optimal. Hadir pada kesempatan ini, Sekretaris Jenderal (Sekjend) Apdesi Ipin Arifin, kemudian beberapa perwakilan Apdesi dari Sumatera Utara.

Menurut Andi, melalui kegiatan Rakerda DPD Apdesi ini, penting sebagai masukan dan evaluasi terhadap aparatur desa itu sendiri. Terlebih saat ini, perkembangan terus berjalan.

"Rapat ini perlu untuk mengevaluasi kerja yang sudah dilakukan. Banyak perkembangan yang bisa dilakukan sesuai dengan perkembangan saat ini," kata Gubernur Riau yang biasa disapa Andi Rachman.

Terlebih hadirnya aparatur desa dari provinsi tetangga, Sumatera Utara. Apdesi Riau tentunya tidak boleh berpuas diri dengan kemajuan yang sudah dicapai. Tetapi terus belajar membuka pemikiran baru dalam memajukan desa.

"Melalui rapat kerja ini, bertukar pengalaman. Apalagi ini ada tamu dari Sumut. Karena itu, kita tak boleh harus cepat puas, harus terus belajar," papar Andi.

Ada pun perhatian Pemprov Riau dalam memajukan desa dengan membangun infrastruktur seperti jalan dan jembatan serta berbagai fasilitas umum lainnya. Hanya saja, anggaran pembangunannya melalui Bantuan Keuangan (Bankeu) yang dititipkan melalui pemerintah kabupaten kota.

Hanya saja, Bankeu dan pembangunan yang digelontorkan pemerintah provinsi tak terekspos. "Bantuan keuangan yang digelontorkan Pemprov Riau ke desa-desa melalui kabupaten kota sebenarnya banyak. Cuma mungkin selama ini ya bisa dibilang tak transparanlah penyampaiannya. Kenapa bankeu, karena kalau Pemprov membangun infrastturkutur seperti jalan dan jembatan itu salah nanti," papar Andi.

Pemprov Kembali Anggarkan Dana Desa Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pastikan 2018 mendatang, dana desa yang sempat dihentikan akan dianggarkan kembali. Anggaran dan desa itu, kini sudah masuk dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) serta tinggal diproses dalam Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

"Ada 2018 bantuan desa, di Bappeda," kata Andi Rachman.

Menurut Andi, dana desa tersebut untuk sesuai dengan peruntukannya untuk mendukung program pembangunan yang ada di desa. Ada pun untuk jumlah menurut Andi, bersifat relatif, tergantung kebutuhan dan kemampuan anggaran.

Meski begitu sambung Andi lagi, apakah anggaran itu besar atau kecil tergantung sejauh mana desa memanfaatkan anggaran dalam mengelola anggaran.

"Jumlahnya saya belum tahu, itu ada di Bappeda. Saya belum sempat tanya berapa angkanya," pungkasnya. (yai)