Kepolisian Filipina Rilis 7 Nama WNI Diduga Terlibat Penyerangan Kota Marawi

Kepolisian Filipina Rilis 7 Nama WNI Diduga Terlibat Penyerangan Kota Marawi
Panser militer Filipina melintasi Kota Marawi yang diserang kelompok militan (Reuters)

Riauaktual.com - Kepolisian Filipina (Philipine National Police/PNP) merilis tujuh warga negara Indonesia (WNI) diduga terlibat dalam penyerangan Kota Marawi di Filipina Selatan. Empat orang di antaranya dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, empat orang di antara tujuh WNI itu sudah dimasukkan ke dalam DPO karena identitas dan fotonya sudah terdeteksi. "Yang empat dirilis sebagai DPO karena sudah ada data dan fotonya," katanya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu kemarin.

Empat WNI yang dirilis sebagai DPO itu adalah Al Ikhwan Yushel (26) berangkat ke Filipina pada 28 Maret 2017, selanjutnya Yayat Hidayat Tarli (31) berangkat ke Filipina pada 15 April 2017, Angga Suprayogi (33) berangkat ke Filipinan pada 15 April, dan Yoki Pratama Windyarto (21) berangkat ke Filipina tanggal 4 Maret 2017.

Sementara tiga orang lainnya yang diduga terlibat dalam penyerangan oleh kelompok militan Maute ke Kota Marawi itu adalah Moch Jaelani Firdaus (26) berangkat ke Filipina tanggal 7 Maret 2017, Muhamad Gufron (24) berangkat ke Filipina tanggal 7 Maret 2017 dan Muhammad Ilham Syaputra (21) berangkat tanggal 20 November 2016. Khusus Muhammad Ilham diduga sudah meninggal namun, jasadnya belum ditemukan.

"Jadi yang tiga lagi belum lengkap identitasnya sehingga mereka (PNP) hanya menyampaikan ada empat DPO ini yang dicari . Mereka juga mengirimkan tiga nama lagi yang patut diduga terlibat," katanya, sebagaimana dikutip dari okezone.com.

Informasi dari PNP itu lanjut Martinus diteruskan ke Divisi Hubungan Internasional Polri dan selanjutnya disebarkan ke seluruh jajaran Polda dan Polres di seluruh Indonesia.

"Ketujuh orang ini masuk secara legal ke Filpina karena mempunyai paspor. Kita masih belum mengetahui keberadaan mereka apakah masih ada di Merawi atau sudah pergi. Inilah yang perlu kita cari," tukasnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index