Duka di Korps Bhayangkara, junior tewas dianiaya taruna senior

Duka di Korps Bhayangkara, junior tewas dianiaya taruna senior
ilustrasi

Riauaktual.com - Duka kembali menyelimuti Korps Bhayangkara di tahun ini. Betapa tidak, seorang Brigadir Dua Taruna (Brigdatar) Akademi Kepolisian (Akpol) Mohammad Adam meregang nyawa saat menjalani pendidikan.

Parahnya, Adam tewas ditangan 12 seniornya sendiri.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono menegaskan akan memberikan hukuman setimpal kepada para pelaku.

"Ini unsur-unsur kekerasan dan kita ungkap pelakunya. Nanti akan kita beritahu. Yang jelas kita akan ungkap pelaku," tegasnya kepada wartawan di Mapolda Jateng, sebagaimana dikutip dari merdeka.com, hari ini.

Kapolda menjelaskan, korban tak langsung tewas usai dianiaya para seniornya. Korban sempat pingsan.

"Kondisi dari laporan Kasatar (Kepala Satuan Taruna) kondisinya pingsan."

Namun, akibat luka dalam yang dialami korban taruna Mohammad Adam yang merupakan taruna pengiriman Polda Maluku ini nyawanya tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya sekira pukul 02.45 Wib.

"Di rumah sakit (meninggal) sekira jam 2 (dini hari). Yang membawa piket salah satu Kasatar (berpangkat) AKP pembina," beber Condro.

Condro menambahkan insiden pemukulan taruna senior tingkat 2 dan 3 kepada taruna Mohammad Adam ini terjadi Rabu (18/5) malam sekira pukul 22.40 Wib.

Saat itu tidak ada kegiatan resmi di Gudang Barak Flat (titik kumpul) A Atas Akpol, tempat korban taruna Mohammad Adam dianiaya oleh seniornya. Namun, diduga hanya dilakukan kegiatan kor daerah atas inisiatif taruna senior usai kegiatan apel malam sekira pukul 20.00 Wib.

"Tidak ada kegiatan lapangan seperti biasa. Korban dilaporkan meninggal ke kita pagi masih di rumah sakit. Di rumah sakit Akpol Kegiatanya seperti biasa apel malam. Ini masih kita lakukan pendalaman apakah ada kegiatan di luar itu," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Djarod Padacova menambahkan di bagian dada korban didapati sejumlah luka lebam.

Benar saja, berdasarkan hasil autopsi, paru-paru kanan dan kiri korban luka-luka akibat tekanan yang cukup kuat.

"Luka lebam dada, usai otopsi paru kanan dan kiri alami luka-luka karena tekanan cukup kuat yang mengakibatkan korban kekurangan oksigen. Sulit bernafas."

Di lokasi, lanjut Djarod, penyidik menemukan sebuah kopel sabuk besar taruna serta bulatan plastik menyerupai kayu sepanjang 20 sentimeter. Di duga, korban dianiaya pelaku menggunakan alat tersebut.

"Barang bukti yang disita, kopel sabuk besar taruna, benda tumpul seperti bulatan plastik kayak kayu sekitar 20 sentimeter," tegasnya.

"Diduga kedua barang bukti itu yang digunakan oleh para taruna senior untuk memukul dan menganiaya korban," terang Djarot.

Djarot menambahkan, barang bukti tersebut ditemukan ditempat dimana para senior taruna Akpol menganiaya Brigdatar Mohammad Adam di Flat A, Lantai 2, Barak Taruna Akpol.

"Ditemukan di Flat A, lantai 2 yang memang berkumpul dan kejadianya disitu," pungkas Djarot.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index