Kiat menyimpan daging yang benar ala ahli UGM

Kiat menyimpan daging yang benar ala ahli UGM
ilustrasi

Riauaktual.com - Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan lima kiat menyimpan daging secara benar kepada masyarakat. Hal itu dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2017, dengan perkiraan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan daging segar.

“Meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok, seperti daging sangat memberatkan masyarakat. Karena itu, perlu diupayakan kiat-kiat penting dalam menyimpan daging secara benar,” ujar Kepala Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fakultas Peternakan UGM, DR. Jamhari, M, dalam keterangan yang di terima di Yogyakarta, sebagaimana dikutip dari rimanews, hari ini.

Menurut dia, menjelang hari besar keagamaan, masyarakat biasanya mendapatkan daging yang cukup melimpah, baik saat menjelang Idul Fitri maupun Idul Adha. Oleh karena itu, kiat menyimpan daging secara benar perlu dilakukan agar nutrisi didalam daging tidak hilang dan tetap terjaga kesegarannya.

1 Kenali kualitas daging

Masyarakat harus mengenali daging yang baik. Sebelum menyimpan daging, kata dia, ada baiknya masyarakat mengenali terlebih dahulu daging yang baik. Secara umum, daging yang sehat berwarna merah segar, tidak berlendir, dan memiliki bau khas daging. Apabila daging telah mengalami perubahan warna yang tidak semestinya, daging tersebut tidak layak dikonsumsi.

“Kalau daging berwarna gelap, bisa disebabkan ternak kurang diistirahatkan sebelum dipotong. Proses istirahat diperlukan karena akan memengaruhi warna dan keempukan daging,” jelas Jamhari.

2 Simpan dalam plastik food grade

Simpan daging dalam plastik food grade. Sebelum dimasukkan ke kulkas, disarankan daging dipotong-potong sesuai takaran konsumsi. Sehingga, ketika akan mengolah daging tidak perlu mengeluarkan semua. Daging sebaiknya dimasukkan ke dalam plastik transparan yang tergolong food grade dan hindari menyimpan daging dalam kantong plastik berwarna-warni.

“Tidak dianjurkan untuk memasukkan kembali ke dalam kulkas daging beku yang sudah dikeluarkan hingga encer. Dalam kondisi seperti ini mikrobia semakin banyak dan akan mempercepat proses pembusukan,” katanya.

3 Masukkan dan keluarkan daging secara bertahap

Setelah hewan dipotong, akan terjadi kontraksi atau ‘rigor mortis pada daging. Sebaiknya, kontraksi ini ditunggu hingga selesai kemudian daging dimasukkan ke dalam kulkas. Daging dimasukkan ke dalam kulkas secara bertahap, yaitu diletakkan di  kulkas bagian refrigerator terlebih dahulu selama 24 jam. Kemudian, pindahkan daging ke dalam freezer. Hal ini untuk menghindari temperature shock yang dapat menyebabkan daging alot.

Selanjutnya, lanjut dia, ketika mengeluarkan daging dari kulkas, juga disarankan untuk dilakukan secara bertahap. Pertama, pindahkan daging dari freezer ke bagian refrigeratorkulkas dan biarkan sampai mencair. Setelah itu, keluarkan daging dari bagian refrigeratordan daging dapat dimasak.

4 Pisahkan daging dan jeroan

Karena jeroan lebih cepat rusak dibandingkan daging, keduanya harus disimpan di freezer yang berbeda.

“Jeroan dan daging harus disimpan dalam freezer yang berbeda untuk menghindari adanya kontaminasi silang. Meskipun daging disimpan dalam wadah yang berbeda tetapi masih dalam satu freezer, akan terjadi kontaminasi silang,” terang Jamhari.

5 Simpan daging dengan suhu yang tepat

Sebab daging yang disimpan di kulkas bagian refrigerator dapat bertahan 3-4 hari. Di dalam freezer pada temperatur di bawah -180C daging dapat bertahan hingga enam bulan dengan tidak terjadi perubahan dari sisi nutrien.

Temperatur -180C akan menyebabkan seluruh air di dalam daging membeku sehingga tidak dapat dimanfaatkan mikrobia untuk tumbuh.

“Dengan memerhatikan himbauan kami diatas tentang kiat-kiat menyimpan daging secara benar, diharapkan kesehatan masyarakat tetap terjaga. Khususnya memasuki bulan Suci Ramadhan yang sebentar lagi sama-sama kita jelang,” tandas Jamhari.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index