Banyak Kendala, BBM Satu Harga Baru Terpenuhi 2019

Banyak Kendala, BBM Satu Harga Baru Terpenuhi 2019
ilustrasi

Riauaktual.com - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan kendala penerapan kebijakan Bahan Bakar Minyak satu harga di seluruh Indonesia. Meski terus berjuang untuk menyeragamkan harga, kendala yang dihadapi tak mudah untuk bisa dilewati begitu saja.

Direktur Pengolahan Pertamina, Toharso, mengatakan kendala dari penerapan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga antara lain adalah medan lapangan yang sulit ditempuh hingga pengusaha yang tidak mau untuk investasi pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah terpencil.

"Karena daerah terpencil. Jalan darat enggak bisa. Enggak ada yang mau jadi pengusaha SPBU," ujar Toharso di Jakarta.

Selain itu, lanjut Toharso, pihaknya merogoh kocek yang tidak sedikit untuk penerapan program BBM satu harga. Misalnya saja, untuk wilayah Tarakan, Kalimantan Utara, biaya pengangkutannya saja mencapai Rp35 ribu per liternya.

"Ongkosnya saja di perbatasan kalimantan per liter Rp38 ribu dari tarakan bolak balik dua kali. Sewa pesawat, bayar pilot bule, lalu bayar mahal. Di jualnya sama dengan harga BBM penugasan. kalo solar Rp5.150, premium Rp6.550. Ini yang disebut BBM satu harga," ujar dia, sebagaimana dikutip dari viva.co.id, hari ini.

Seluruh biaya yang dianggarkan, sambung dia, merupakan anggaran murni dari Pertamina. Dari sekitar 145 lokasi di seluruh Indonesia, Toharso mengatakan pihaknya mengeluarkan biaya sebesar Rp2 triliun per tahunnya..

"Duitnya dari Pertamina. bukan duit subsidi, duit sedekahnya Pertamina. Memang ini tidak akan bisa selesai seluruhnya tahun ini di seluruh Indonesia. Teman-teman pemasaran yang diinfokannya paling tidak sampai 2019 baru terpenuhi," ujar dia.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index