Peduli Pilgubri 2018, PPMR Gelar Forum Diskusi Jaring Nama Bakal Calon

Peduli Pilgubri 2018, PPMR Gelar Forum Diskusi Jaring Nama Bakal Calon
ilustrasi

Riauaktual.com - Persebatian Pemuka Masyarakat Riau (PPMR) dalam waktu dekat akan menggelar pembahasan hal-hal Riau terkini utamanya menyambut Pilgubri 2018. PPMR perlu menyikapi perhelatan Pilgubri sekaligus menghimpun aspirasi dari para tokoh Riau yang tergabung dalam kepengurusan PPMR.

"Dalam forum diskusi PPMR jelang Ramadhan nanti akan dibahas mengenai perkembangan Pilkada Riau nanti. Siapa nama tokoh-tokoh yang muncul ikut bersaing di Pilgubri 2018 akan muncul dalam forum tersebut,“ kata Ketua Umum PPMR, Nasrun Effendi di Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Nasrun mengatakan jabatan Gubri merupakan jabatan strategis. Pertama, Riau merupakan provinsi terdepan berhadapan perkembangan ekonomi Asia Tenggara utamanya menghadapi MEA yang sudah berjalan sejak 2016 lalu. Direncanakan akan hadir di forum PPMR sebanyak 45 orang yang notabene tokoh masyarakat dari elemen kesukuan, agama, akademisi yang tergabung dalam Badan Musyawarah PPMR. Sisanya sebanyak 70 orang tergabung di Badan Pelaksana PPMR.

"Kami belum mengundang pejabat daerah. Ke-45 orang tokoh masyarakat Riau dari lintas elemen tersebut diyakini Nasrun sudah cukup representatif dari pemuka masyarakat Riau. Setelah mengerucut, nanti baru kita mengundang tokoh-tokoh atau nama-nama yang muncul dalam forum pertemuan ini, kita berikan kesempatan untuk presentasi dalam forum-forum PPMR," kata peraih Satya Lencana 30 tahun dari Presiden RI tersebut.

Peraih gelar master studi pembangunan ITB tahun 1980 itu menambahkan, dalam acara forum diskusi membahas Pilgubri, PPMR dipastikan akan mengundang kalangan  media untuk menyaksikan proses dalam rangka pengerucutan nama-nama bakal calon gubernur Riau tersebut.

Meski masih berlangsung satu tahun lebih perhelatan Pilgubri, namun sejumlah nama/tokoh mulai mengemuka baik yang berasal Riau daratan maupun pesisir. Persoalan daratan-pesisir selalu mencuat dan menghiasi dalam penyebutan pasangan bakan calon gubri 2018. Dikotomi  daratan-pesisir terus akan terus dikumandangkan sebagai bentuk mengakomodasi aspirasi masyarakat Riau yang terdiri dari daratan dan pesisir.

Pilgubri 2013 yang memunculkan pemenang Anas Maamun dan Andi Rachman yang notabene merupakan duet pesisir dan daratan. Setelah Anas ditahan KPK. Andi Rachman menjadi Gubri, wagubri yang baru saja terpilih di DPRD Riau Wan Thamrin Hasyim juga berasal dari kalangan pesisir. Mau tak mau atau suka tidak suka, banyak kalangan masyarakat Riau menyebut terpilihnya Wan Thamrin Hasyim sebagai bentuk upaya mengakomodir aspirasi masyarakat pesisir.

Pasangan Andi Rachman-Wan Thamrin pun juga disebut-sebut akan ikut bertarung dalam rivalitas Pilgubri 2018 nanti. Dari kalangan tokoh daratan sebut saja nama HM Harris (Bupati Pelalawan), Yopie Arianto (Bupati Inhu), Achmad (mantan Bupati Rohul), Septina Primawati (Ketua DPRD provinsi Riau) maupun Edy Tanjung (anggota DPR).

Sementara dari tokoh pesisir juga mulai muncul Syamsuar (Bupati Siak), Syamsurizal (mantan Bupati Bengkalis dua periode), Bulyan Royan (anggota DPR 2004-2009), Lukman Edy (wakil Ketua Komisi II DPR), Idris Laena (anggota DPR Fraksi Golkar).
 
PPMR Menjawab Kerisaun

Nasrun mengungkapkan PPMR dideklarasikan dan dikukuhkan oleh Plt Gubri Arsajuliandi Rachman, di Hotel Aryaduta, Pekanbaru,  pada Rabu, 28 Oktober 2015 lalu dengan 105 anggota. Kehadiran PPMR berlandaskan pada Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Sedangkan pemuka masyarakat yang tergabung diutamakan yang belum terakomodir di pemerintahan atau struktur politik lainnya.

Nasrun mengungkapkan PPMR didirikan untuk menjawab kerisauan banyak pihak terhadap kondisi Negeri Lancang Kuning saat ini dan mewujudkan masyarakat Riau yang maju dan sejahtera. "Tidak mungkin diserahkan hanya kepada pemerintah provinsi Riau. Karenanya PPMR ambil bagian agar pembangunan untuk menuju kesejahteraan tersebut sesuai aspirasi seluruh masyarakat Riau," katanya.

Ditambahkan Nasrun, berdirinya perkumpulan ini dua tahun lalu, bermula dari diskusi komponen pemuka masyarakat Riau yang risau dan peduli terhadap kondisi Riau beberapa tahun belakangan ini yang dililit berbagai masalah seakan tidak pernah reda, terakhir bencana asap yang terus menerpa.

“Diskusi akhirnya menyimpulkan sebagai warga masyarakat Riau, tidak pantas menjadi penonton dan berpangku tangan. Sebaliknya, mesti berbuat turut serta memikirkan dan memberi masukan kepada Pemerintah Pusat maupun Riau, “ kata DP Lembaga Adat Melayu kota Pekanbaru periode 2009 hingga sekarang itu.

Lebih jauh Nasrun menegaskan untuk menjadikan masyarakat Riau maju dan sejahtera, tidak mungkin diserahkan hanya kepada Pemerintah Provinsi Riau semata. Tapi hendaklah melibatkan semua komponen masyarakat Riau agar pembangunan sesuai dengan aspirasi seluruh masyarakat Riau.

"Organisasi PPMR akan memposisikan diri dan berperan sebagai agen seluruh komponen masyarakat Riau untuk bermitra dengan Pemprov Riau dalam rangka melaksanakan pembangunan dan pembinaan masyarakat Riau yang lebih baik dan maju," kata Nasrun. (bbg)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index