Tips Beradaptasi di Tempat Kerja Baru

Tips Beradaptasi di Tempat Kerja Baru
ilustrasi

Riauaktual.com - Berada di tempat kerja yang baru, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seorang karyawan. Tidak hanya berhadapan dengan tugas - tugas baru, namun atasan, teman sejawat, dan lingkungan baru juga memengaruhi seberapa cepat Anda beradaptasi dengan mereka.

 Membaca karakter orang lain menjadi kunci untuk beradaptasi di lingkungan kerja yang baru. Menurut Dr MG Bagu Ani Putra Psi pertama yang harus di ingat adalah motif atau kebutuhan dasar manusia. Sesuai teori Mc Cleland, kebutuhan dasar manusia ada dua, yaitu motif biologi yaitu makan, minum dan kebutuhan seksual. Kedua, adalah motif social need of achievement, Motif sosial ini yang akan berperan penting dalam proses adaptasi.

JADI PENDENGAR

Dalam sebuah proses adaptasi, seseorang akan dihadapkan pada dua hal baru, lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Itulah yang dituturkan kepala Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga ini. Lingkungan fisik itu sesuatu yang terlihat dengan jelas seperti meja kerja baru, gedung baru, pemandangan baru, dan cuaca baru.

Sesuatu yang serba baru ini harusnya dapat dilihat secara positif sehingga bisa me-refresh pikiran dan memunculkan aura baru yang lebih positif.

Point kedua adalah membaca lingkungan sosial, yang berhubungan dengan orang - orang yang ada di sekitar tempat kerja. Sebagai orang baru, menjadi sebuah keharusan membaca karakter atasan dan teman sejawat.

"Kunci utamanya adalah jadilah pendengar. Tahan diri Anda untuk berbicara lebih dahulu atau berbicara terlalu banyak. Menjadi pendengar dapat membuat pikiran lebih terbuka dan dapat lebih cepat membaca karakter masing - masing orang, serta menyesuaikan diri dengan karakter - karakter tersebut," ungkap dosen Fakultas Psikologi ini.

MEMAHAMI KARAKTER

Seorang atasan atau kolega di tempat kerja biasanya memiliki tiga kebutuhan atau motif utama dalam bekerja, motif ini yang akan memengaruhi perilakunya. Perilaku ini akan menjadi karakter yang harus diselami. Pertama, motif kekuatan, atasan atau kolega bermotif kekuatan biasanya orang yang selalu merasa berkuasa, tidak mau mengalah dan tidak mau disalahkan. "Sebagai orang baru, sebaiknya hindarilah melakukan perdebatan dan cobalah untuk selalu mengalah sewajarnya," ujar dosan lulusan Universitas Gajah Mada ini.

Kedua, motif prestasi atau kesuksesan. Atasan atau pun kolega dengan motif ini biasanya melakukan pekerjaan sesuai dengan proporsinya sehingga tercapai sebuah kesuksesan. Orang yang mampu bekerja secara sungguh - sungguh dan profesional, serta mengikuti ritme dan pola kerjanya, akan lebih dihargai oleh atasan atau kolega bermotif prestasi.

Ketiga, motif keanggotaan. Motif ini membuat atasan atau pun kolega dapat lebih dekat dengan siapa pun, karena karakternya yang lebih cair dan mengalir. "Berhadapan dengan atasan atau pun kolega dengan motif ini, kita dituntun untuk lebih peduli, dapat pula masuk ke dalam ranah pribadinya" tuturnya.

Hal penting yang harus diingat adalah ketiga motif ini tidak bisa dikotak - kotakkan begitu saja. "Manusia punya elfksibelitas, motif - motif ini bisa berubah - ubah sesuai dengan kondisi dan situasi. Membaca dan menyelami karakter adalah hal yang harus terus menerus dilakukan untuk menjaga keharmonisan di lingkungan sosial," tukasnya.

Bagus juga menambahkan, menakhlukan hati atasan adalah hal pertama yang harus dilakukan. "Ini untuk mengantisipasi agar jika terjadi hal - hal yang tidak di inginkan, seseorang dapat memperoleh perlindungan lebih." ungkapnya. Tentu itu harus dilakukan dengan menunjukkan profesionalisme kerja dan sikap yang baik pada sesama kolega.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index