Orang kaya baru di Asia pilih nabung ketimbang investasi

Orang kaya baru di Asia pilih nabung ketimbang investasi
ilustrasi menabung

Riauaktual.com - Kebanyakan orang kaya baru di Asia dinilai cenderung konservatif dalam mengelola hartanya. Indikasinya, menabung menjadi pilihan utama ketimbang investasi. Alhasil, mereka kehilangan peluang untuk meningkatkan kekayaan dalam waktu cepat.

Demikian hasil studi digelarStandard Chartered Plc.Berdasarkan itu, rata-rata 39 persen orang kaya baru (emerging affluent) di tujuh negara Asia memilih menabung. Hanya 18 persen yang berani mengambil risiko investasi di ekuitas.

Pakistan menjadi contoh ekstrem dari prilaku konservatif tersebut. Sebanyak 50 persen dari total yang disurvei mengaku lebih memilih menyimpan uang di rumah lantaran tak menyukai sistem perbankan.

"Apa yang dihasilkan studi ini sungguh mengejutkan. Yaitu watak konservatif dari banyak orang kaya baru," kata Karen Fawcett, Kepala Perbankan Ritel Standard Chartered, seperti diberitakan Bloomberg, hari ini.

Fawcet mendefinisikan orang kaya baru atau emerging affluent sebagai Individu golongan kelas menengah yang sudah mampu menabung setiap bulan untuk keperluan masa depan.

"Mereka menabung untuk menggapai mimpi besar: membeli rumah, menyiapkan pendidikan berkualitas buat anak, dan lain-lain."

Terlepas itu, Fawcett menyarankan para orang kaya baru memanfaatkan tabungan untuk menghasilkan uang lebih banyak.

Berdasarkan studi, orang kaya baru bisa memercepat peningkatan hartanya dalam sepuluh tahun ke depan jika mengalihkan dana tabungannya ke investasi minim risiko.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index