Ini senjata dipakai Brigadir K saat tembaki keluarga di Honda City

Ini senjata dipakai Brigadir K saat tembaki keluarga di Honda City
Senjata SS1-V2.

Riauaktual.com -  Jajaran Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumatera Selatan (Sumsel) telah memeriksa Brigadir K penembak satu keluarga saat naik Honda City yang menghindari razia di Jalan Lintas Timur, Lubuklinggau, Selasa (18/4) lalu. Dari hasil pemeriksaan, Brigadir K terancam sanksi pidana.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Agung Budi Maryoto mengungkapkan Brigadir K menembaki satu keluarga yang membawa mobil Honda City menggunakan senjata api jenis SS1 V-2. Senjata api SS1-V2 diproduksi oleh PT Pindad Bandung.

"Jenis senpi SS1-V2," kata Agung saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (20/4), sebagaimana dikutip dari merdeka.com.

Jenis senjata api SS1-V2 ini biasa disebut senapan serbu 1. Biasanya, senjata ini digunakan oleh anggota TNI dan Polri dalam melaksanakan tugas.

Jenis pelurunya pun kaliber 5.56 x 45 milimeter standar NATO dan memiliki berat kosong 4,01 kilogram. Senapan ini bersama dengan M16, Steyr AUG dan AK-47 menjadi senjata standar TNI dan Polri.

Agung memastikan Brigadir K akan diproses secara pidana. Hal itu diputuskan berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan pihak Propam Sumsel.

"Sesuai aturan setelah diperiksa, dilaksanakan gelar perkara dan memutuskan status yang bersangkutan lanjut proses hukum," pungkas Agung.

Sebelumnya, aksi kejar-kejaran antara polisi dengan satu keluarga yang menaiki sebuah mobil Honda City terjadi Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Tidak segan-segan, polisi memberondong mobil dengan tembakan hingga menewaskan satu orang penumpang.

Kabar yang dihimpun, kejar-kejaran terjadi lantaran mobil Honda City itu menghindari razia polisi yang tengah digelar di Jalan Lintas Timur, Lubuk Linggau, Selasa (18/4) sekitar pukul 11.00 WIB. Informasi di lapangan, satu keluarga ini menghindari razia lantaran buru-buru ingin menghadiri acara hajatan keluarganya.

Akibat aksi itu, satu orang yakni Surini (54) tewas di tempat setelah mendapat tiga luka tembakan di bagian dada. Sedangkan empat orang dinyatakan kritis, mereka di antaranya, anak Surini, Dewi (35) tertembak di bahu, Indra (33) tertembak di leher, Novianti (30), sang sopir Diki (30) tertembak di bagian perut, dan satu korban lainnya bocah Genta (2) terkena tembakan di bagian kepala.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index