Kapolri berang anak buahnya sembarangan menembak

Kapolri berang anak buahnya sembarangan menembak
kapolri

Riauaktual.com - Salah perkiraan berujung hilangnya nyawa. Kapolri iJenderal Polisi Tito Karnavian menyesalkan salah tembak yang dilakukan anak buahnya, di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, kemarin.

Berawal dari razia kendaraan di jalan raya, satu mobil berisi orang di dalamnya dikejar polisi lalu diberondong. Peristiwa terjadi di pertigaan Jalan Fatmawati, Lubuklinggau Timur I, Kabupaten Lubuklinggau. "Saya menyesalkan peristiwa itu terjadi," kata Tito di Jakarta, hari ini.

Selasa siang kemarin, sedan Honda City bernomor polisi BG 1488 ON berisi enam orang melintas di pertigaan Jalan Fatmawati, Lubuklinggau Timur I, Kabupaten Lubuklinggau.

Anggota Satuan Lalu-lintas Polres Lubuklinggau yang saat itu tengah menggelar razia kendaraan, meminta mobil itu berhenti. Namun pengendara mobil tidak mau berhenti, malah mencoba menabrak polisi bertugas. Beberapa polisi yang curiga berupaya mengejar mobil itu dan melepas tembakan sebanyak 10 kali.

Seorang korban tewas, satu kritis, dan empat orang luka ringan dan berat. Kendaraan nahas itu ditumpangi Diki (30) yang mengemudikan kendaraan, Surini (54), Dewi (40), Indra (33), Novianti (30) dan seorang balita berinisial G (2).

Kapolri menduga, salah tembak itu terjadi karena anak buahnya mengira orang-orang di dalam kendaraan merupakan pelaku kejahatan.

"Akhirnya dikejar, dilakukan penembakan peringatan ke udara tapi tidak berhenti sehingga dikira pelaku kejahatan sehingga akhirnya ditembak dan mengakibatkan korban," katanya, sebagaimana dikutip dari rimanews.

Dalam menentukan suatu tindakan, kata dia, seharusnya polisi memiliki kemampuan diskresi memadai. Diskresi artinya penilaian secara subyektif untuk melakukan tindakan yang tepat dalam rangka menjaga keselamatan publik.

Dalam kasus ini, dia menduga pelaku tidak memiliki kemampuan diskresi yang memadai sebagai polisi.

"Penilaian yang bersangkutan, itu adalah pelaku kejahatan. Tapi ternyata bukan. Ini mungkin ada tindakan diskresi yang kurang tepat," paparnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index