Vivo berambisi duduki peringkat tiga pangsa pasar smarphone Indonesia

Vivo berambisi duduki peringkat tiga pangsa pasar smarphone Indonesia
Vivo V5 Plus

Riauaktual.com - Perusahaan telepon pintar Cina Vivo berambisi menduduki peringkat tiga pangsa pasar smarphone di Indonesia, setelah mengklaim sudah berada di posisi lima besar.

"Sejauh ini, secara global, kami nomor lima. Di Indonesia, saat ini, kami juga nomor lima, tapi target kami hingga akhir tahun ini nomor tiga. Tapi, ke depannya, kami ingin menjadi nomor satu," kata Peter Wang, Brand Director PT Vivo Mobile Indonesia, di Bandung, hari ini.

Namun, pernyataan Peter sedikit sumir, pasalnya, menurut lembaga riset terkemuka, IDC, pada kuartal III 2016, Samsung masih menguasai pangsa pasar dengan 32,2 persen. OPPO tertinggal jauh di peringkat kedua dengan 16,7 peren, disusul ASUS (8,2 persen), Advan (6,0 persen), Smartfren (5,7 persen), dan Lenovo (5,7 persen).

Selain itu, Peter juga mengklaim, Vivo menjadi pemimpin pasar di Cina. Di India, saat ini Vivo berada di peringkat kedua, sementara di Malaysia dan Thailand Vivo berada di tempat ketiga.

Saat ditanya mengenai vendor lain, salah satunya Nokia yang dikabarkan mendapat reaksi positif dari pasar Cina sejak "reinkarnasi" melalui Nokia 3310 versi baru, Peter enggan berkomentar.

"Kami tidak mau bicara tentang brand lain, tapi kami dari sebuah perusahaan kecil dan sekarang menjadi salah satu yang terbesar di Cina," ujar dia.

"Kami membuat setiap produk dengan kualitas yang sangat baik, dan melayani pengguna dengan sangat baik, dan merespons pengguna dengan sangat cepat," sambung Peter.

Untuk mencapai posisi yang ditargetkan tersebut, saat ini Vivo fokus pada brand awareness.

"Saat ini memang produk kami sangat bagus, tapi di Indonesia brand kami tidak terlalu terkenal, konsumen tidak terlalu familiar dengan brand kami, jadi tahun ini kami berinvestasi untuk brand kami sangat banyak," ujar Peter.

"Jadi, mulai Mei jika Anda berpergian ke luar kota dengan pesawat, di bandara akan melihat banyak brand kita, tidak hanya satu bandara tapi banyak bandara di Indonesia," lanjut dia, sebagaimana dikutip dari Antara.

Tak hanya dari segi pemasaran, layanan purna jual juga menjadi hal yang sangat diperhatikan Vivo.

"Semua kota besar di Indonesia punya service center, tidak semua brand memilikinya," kata Peter. "Akhir tahun ini di seluruh Indonesia kami akan memiliki 200 service center."

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index