JAKARTA (RA) - Pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT) untuk wilayah Jakarta diharapkan dapat terealisasi tahun ini. Namun, beberapa masalah masih menghalangi pembangunan MRT ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan akan bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mencari solusi penyelesaian masalah MRT ini. Akan tetapi, pertemuan yang sedianya dilakukan minggu ini nampaknya harus tertunda.

"Saya sudah bicara dengan Jokowi kami akan segera melakukan rapat minggu ini. Acara saya memang agak padat, jadi minggu ini saya akan rapat koordinasi Pak Jokowi juga minta," kata Hatta, di Hotel JW Marriott, Jakarta, Senin (10/12/2012).

Menurutnya, rapat memang direncanakan pada minggu ini. Dia melanjutkan, pertemuan ini harus menghasilkan sebuah keputusan. "Pokoknya kalau kita sudah duduk sama-sama harus ketemu jalan keluar," katanya.

Hatta menjelaskan, permasalahan ini terjadi lantaran porsi investasi saat ini yakni 42 persen oleh pusat, dan 58 persen oleh DKI. "Dari 58 persen itu, DKI melihat harganya masih Rp38 ribu. Kalau segitu dipastikan masyarakat kita enggak kuat bayarnya. Oleh karena itu perlu ada suatu keringanan, tentu ada subsidi," kata dia.

Menurut Hatta, pembangunan harus segera dilakukan. Hal ini dilakukan agar pada 2017 nanti pendapatan per kapita Indonesia dapat meningkat jauh.

"Tinggal kita bicarakan subsidi dari mana, wong kantong kiri ke kantong kanan kok. Untuk rakyat Indonesia juga bukan orang lain. Dan ini akan terealisasi 2017 pada saat itu pendapatan per kapita kita sudah di atas USD6.000 dan APBD dan APBN sudah lebih besar. Kita itu setiap empat tahun selalu double income kita," pungkasnya. (okz)