Pemkab Siak Diminta Pertahankan Arsitektur Lama

Pemkab Siak Diminta Pertahankan Arsitektur Lama
istana siak

Riauaktual.com - Salah satu peserta asal Kota Batam, Cahaya Murni saat dijumpai sebelum acara dimulai, mengaku tertarik datang karena berhubungan dengan Arsitektur Melayu.

"Kebetulan kota Batam akan membangun masjid agung yang besar, kaitannya dengan seminar ini adalah sebagai referensi arsitektur melayu," katanya.

Dijelaskannya, bagaimana nanti cara penerapan pada bagian-bagian ruang masjid tersebut yang tidak menyalahi kaidah dan konsep melayunya, termasuk ornamen dan filosofinya.

"Sehingga apa yang di dapatkan dari sini, bisa diterapkan pada perencanaan 'review design' untuk masjid agung tersebut. Karena pada dasarnya kota Batam masih satu rumpun melayu, yang dulunya masih bersatu dengan Riau," ucapnya, Minggu (16/4).

Ia berharap dengan seminar ini, dapat memberikan pola pikir yang berbeda bagi adik-adik mahasiswa, untuk bebas berkreasi, menggabungkan arsitek melayu dengan melayu modern, sehinga tak kan melayu hilang dibumi.

Meski pertama kali bertandang ke Siak Sri Indrapura, Cahaya terkagum dengan kebersihan dan penataan taman kota, pedestrian atau pejalan kaki. Selain itu kotanya tenang dan nyaman, dapat dilihat mimpi dari kepala daerahnya untuk mewujudkan sebagai daerah tujuan wisata yang asri.

"Siak ini patut dicontoh bagi kota-kota kecil lainnya, infrastrukturnya sudah bagus, seperti jembatan Tengku Agung yang dihias lampu-lampu. Pesan saya, agar arsitektur lama itu dipertahankan, agar menjadi ciri khas tersendiri," pungkas Cahaya.

Wanita dua anak itu adalah alumni 2001, universitas Islam Indonesia Yogyakarta jurusan arsitektur, S2 selesai tahun 2012 di universitas sebelas maret Solo jurusan Teknik Sipil, saat ini bekerja di Dinas Cipta Karya Kota Batam sebagai Kepala Seksi Pembangunan Bangunan Gedung.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index