Kecewa Dengan PLN, Warga Tolak Surat Edaran Pj Bupati Kampar Tentang Tertib Berlistrik

Kecewa Dengan PLN, Warga Tolak Surat Edaran Pj Bupati Kampar Tentang Tertib Berlistrik
surat edaran

Riauaktual.com - Surat edaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar yang ditandatangani oleh Pj Bupati tentang tertib berlistrik ditolak oleh warga. Penolakan tersebut dipicu kecewaan warga terhadap pihak PLN yang tidak memberikan pelayanan yang baik sehingga sering dikeluhkan warga.

Keluarnya surat edaran ini berdasarkan permintaan PLN yang minta bantuan dan dukungan kepada Pemkab Kampar agar masyarakat tertib berlistrik.

Surat edaran tersebut berbunyi masyarakat harus tertib dalam pembayaran listrik dan tidak boleh lewat dari tanggal yang telah ditetapkan sebelum tanggal 20 setiap bulannya, dimana pembayaran tersebut akan berpengaruh terhadap pendapatan pajak penerangan jalan (PPJU) yang merupakan salah satu sumber PAD kabupaten kampar melalui PLN.

Bagi pelanggan yang belum melunasi tagihan rekening listriknya sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan, maka pihak pln akan melaksanakan pemutusan sementara aliran listrik di persil pelanggan (copot kwh meter) dan apabila pelanggan telah melunasi tagihan rekening listrik beserta tunggakannya maka pihak PLN akan memasang kembali dengan kwh meter prabayar ( pelanggan diimigrasikan dari kwh meter pasca bayar menjadi prabayar).

Masyarakat/pelanggan PLN meradang saat melihat surat edaran yang turun ke desa-desa. Akmal salah seorang warga Desa Ganting Damai mengatakan tidak terima dengan surat yang turun ke desa-desa.

“ Kami tidak terima dengan ini semua, kami rasa ini hal yang konyol yang di inginkan PLN, dengan listrik yang sangat minim kami dapatkan maka kami menolak ketentuan dari pihak PLN, seharusnya PLN juga harus memberikan listrik yang seimbang juga di desa kami, ini tidak sesuai dengan yang kami dapatkan," ujar Akmal, Minggu.

Menurutnya listrik yang ada di dusun-dusun di desannya masih ada rumah-rumah warga yang sering mati karena daya tidak sesuai dengan kebutuhan keseharian mereka

“Di dusun-dusun terpencil yang ada di desa kami masih banyak rumah yang listriknya sering mati, kalau listrik saja yang maksimal sesuai dengan kebutuhan kami tidak bisa kami dapatkan, untuk apa kami membayar sesuai dengan ketentuan PLN”.tanya Akmal dengan nada emosi saat menanggapi surat edaran tersebut. (TR)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index