Pemerintah waspadai kenaikan harga pangan saat Ramadan

Pemerintah waspadai kenaikan harga pangan saat Ramadan
Agus Martowardojo

Riauaktual.com - Pemerintah optimis dapat menjaga inflasi sesuai target di angka 4 persen sampai akhir tahun. Selain itu, pemerintah juga menargetkan inflasi komponen bergejolak (volatile food) tetap berada di bawah angka 4 sampai 5 persen.

"Ini sekarang sudah keempat kali kita mendiskusikan inflasi. Kita mau terus jaga supaya di akhir tahun itu tetap seperti yang direncanakan, 4 plus minus 1 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo di Gedung Kementerian Perekonomian, sebagaiamana dikutip dari merdeka.com, hari ini.

Agus menegaskan pemerintah terus berupaya menjaga inflasi tetap pada target melihat kondisi deflasi yang terjadi Maret lalu mendukung langkah tersebut. Volatile food juga harus tetap di jaga untuk memberi ruang bagi penyesuaian harga BBM dan elpiji.

"Volatile food pada Maret itu tercatat berada diangka 2,89 persen (yoy). Kita kan, pada pertemuan high level meeting yang lalu mencanangkan inflasi itu ada dibawah 4 sampai 5 persen untuk volatile food," ungkapnya.

"Kalau seandainya volatile food-nya terjaga, ada ruang untuk melakukan penyesuaian administered price. Khususnya yang terkait dengan BBM atau elpiji. Kalau yang listrik sudah masuk di dalamnya," tambahnya.

Agus mengatakan pemerintah juga mewaspadai kenaikan harga dengan datangnya bulan suci Ramadan. "Masih akan diatur supaya disesuaikan pada saat tekanan inflasi itu tidak tinggi. Kan kalau tanggal 20-an Mei kan sudah mulai bulan puasa. Jadi kita mesti mewaspadai. Kemarin ini, ketika deflasi 0,02 persen sebetulnya itu adalah kesempatan yang baik. Tetapi memang kondisi belum mengharuskan pemerintah untuk melakukan di semester pertama ini," pungkasnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index