Jelang Pilkada 2013, PJI Riau dan PT RAPP Gelar Diskusi

Jelang Pilkada 2013, PJI Riau dan PT RAPP Gelar Diskusi
Suasana diskusi PT RAPP dan PJI Riau. rilis

RIAU (RA) - Pengamat politik Mexsasai Indra berpendapat, kandidat Gubernur Riau yang muncul sekarang ini belum ada yang betul-betul dambaan rakyat, tapi masih elitis. Untuk benar-benar mencari pemimpin Provinsi Riau yang menjadi dambaan masyarakat, maka Organisasi wartawan Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Riau bekerjasama dengan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menggelar acara diskusi bertajuk 'Cakap Lepas Bareng Pakar, Mencari Pemimpin Dambaan Rakyat Jelang Pemilihan Gubernur Riau 2013'.
 
Diskusi terbatas itu digelar di kantor PJI Korda Riau, Jalan Perkutut Nomor 13 Sukajadi siang tadi Sabtu (8/12/12), hadir dalam kesempatan itu pengamat politik dan hukum dari Universitas Riau (UR) Mexsasai Indra SH MH, Ketua PJI Riau Tony Hidayat yang menjadi moderator Luzi Diamanda.
 
Menurut mahasiswa program Doktoral Universitas Padjadjaran Bandung, dari beberapa bakal calon Gubernur Riau (Gubri) periode 2013-2018 yang muncul di media massa, belum ada yang betul-betul lahir dari keinginan rakyat.
 
“Yang muncul sekarang masih calon yang sifatnya eliteis, masih jauh dari tangan masyarakat. Kesannya masih protokoler,” ungkapnya.

Mexsasai Indra menyebutkan, ke depan Pemimpin Riau yang diinginkan rakyat itu memiliki dua syarat. Yang pertama, figur calon Gubri nanti tak bersentuhan dengan persoalan hukum. Baik yang sedang maupun yang berpotensi dengan masalah hukum.
 
“Syarat kedua, pemimpin Riau nanti adalah orang yang dekat dengan agama, tetapi bukan bersifat simbolis. Artinya, figur dekat dengan agama itu bukan yang dibuat-buat,” ucapnya.
 
Dosen UR kelahiran Airmolek, Indragiri Hulu, 13 Maret 1981, pemimpin Riau yang diharapkan itu paling tidak seperti Gubenur DKI Jakarta,  Joko Widodo (Jokowi). “Jokowi itu contoh figur yang tidak bersifat elitis. Keinginan rakyat dengan keinginan media massa saat itu selaras. Jadi dia tidak hanya popular di media dan ternyata figure dambaan,” terangnya.
 
Sedangkan di Riau saat ini yang ada hanya calon Gubri yang populer di media tetapi belum tentu di tengah masyarakat. Artinya figur itu elitis yang ketika ingin maju menjadi calon Gubri baru lah mendekati rakyatnya. Saat sudah terpilih dan jadi gubernur, jarak dirinya dengan rakyat seperti ada jarak atau jurang pemisah yang jauh. (rls)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index