Riauaktual.com - Menjamurnya warung internet (Warnet) yang beroprasi tak kenal waktu banyak bermunculan di Kota Pekanbaru saat ini, hal ini berdampak bagi anak-anak usia sekolah yang menghabiskan waktunya di warnet dari sore hingga malam hari, sehingga program dari Kementerian Agama dan Kota Pekanbaru yakni magrib wajib mengaji dan gerakan sekolah mengaji tidak berjalan maksimal.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Tarmizi Muhammad mengatakan program magrib mengaji ini merupakan suatu program dari pemerintah pusat dan juga ditegaskan oleh pemerintah daerah Kota Pekanbaru dengan progaram gerakan sekolah mengaji sebelum memulai proses belajar mengajar dilakukan.

"Untuk itu marilah kita sukseskan program magrib megaji dan gerakan sekolah mengaji dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Kota Pekanbaru ini," ujar Tarmizi Muhammad, Kamis (6/4/2017).

Untuk itu, ia meminta kerjasama semua pihak mulai dari pemerintah, masyarakat, dan pihak pengusaha warnet yang ada untuk ikut berperan dalam menjalankan dan memberi pengawasan agar program dari pemerintah dapat berjalan maksimal.

"Ini harus ada peran serta dari semua pihak agar program wajib mengaji dapat berjalan maksimal. Orang tua juga diminta untuk mengontrol dan mengawasi anak-anaknya agar pada waktu magrib untuk tetap berada dirumah dan bisa melaksanakan magrib mengaji," ujarnya.

Politisi Golka ini juga mengimbau kepada pengusaha warnet untuk ikut berperan serta dengan cara tidak membuka usahanya pada saat magrib, agar anak-anak usia sekolah yang memenuhi warnet dapat melaksanakan magrib mengaji sehingga program pemerintah dapat berjalan.

"Pengusaha warnet hendaknya tidak membuka usahanya saat jam magrib karena dengan cara inilah anak-anak usia sekolah yang biasanya berada di warnet dapat berada dirumah dan melaksanakan magrib mengaji," pungkasnya. (DWI)