Ita Tak Menyangka Jadi Pendamping Jenderal Gatot Menanam Jangung

Ita Tak Menyangka Jadi Pendamping Jenderal Gatot Menanam Jangung
Ita saat mendampingi panglima

Riauaktual.com - Ita (28) petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (TOPT),  mungkin sebelumnya tak menyangka kalau dirinya ditunjuk untuk mendampingi Panglima TNI Jenderal Gatot menanam jagung.

Momen tersebut berlangsung dalam kegiatan penanaman padi dan jagung di kampung Bungaraya, kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau, Rabu (05/1/2017).

Seperti biasanya para juru foto sibuk mengabadikan peristiwa yang membanggakan bagi negeri Istana itu, khususnya warga Bungaraya sendiri. Sebab, jarang-jarang lho ada jenderal bintang empat di Siak.

Lantas, siapakah Ita? Dia merupakan petugas penyuluh yang biasa mengawasi hama dan penyakit tanaman pertanian di kecamatan Bugaraya. Sudah 5 tahun ia mengabdikan dirinya bekerja di Dinas Pertanian Kabupaten Siak.

Saat dijumpai Humas Pemkab Siak, dengan sedikit malu-malu ia menuturkan perasaan bangga sekaligus senang, karena dipilih untuk mendampingi orang nomor satu di TNI itu.

"Kalau ditanya soal rasa, tentu sangat senang sekali karena bisa mendampingi Bapak Panglima TNI. Mungkin ini peristiwa yang tak bisa terulang lagi," akunya polos.

Meski bolak-balik dari Siak ke Bungaraya, Ita Sulistiawati tak pernah bosan dengan tugas rutin hariannya dengan kendaraan roda dua.

Putri dari pasangan Jalani dan Supiah ini berharap agar petugas TOPT seperti dirinya ditambah, dan ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada pimpinannya yang telah menujuk dirinya.

"Saat ini, di Siak baru berjumlah 4 orang, berasal dari THL Provinsi Riau, dan dua lainnya honorer kabupaten Siak,"  ujar alumni IPB itu.

Ia merasa dengan jumlah sedikit itu, melayani 14 kecamatan cukup merepotkan karena jarak tempuh antar kecamatan yang jauh. Selain itu, dirinya mengharapkan ada penambahan dana insentif.

Suka dan duka sebagai petugas lapangan, telah dilaluinya. "Saat dil apangan saya bisa bertemu orang dan berbagi ilmu serta menambah pengalaman dengan orang-orang baru. Sementara, kita juga jumpai dilapangan banyak petani yang belum berkenan menerima masukan atau petunjuk dari kami," ungkapnya.

Sementara Nining Andriyanti (34) petugas penyuluh lapangan (PPL), menginginkan adanya peningkatan kapasitas SDM (upgrade) penyuluh pertanian  dalam bentuk pendidikan dan pelatihan teknis pertanian.

Petugas lapangan yang telah bertugas selama 9 tahun ini, mengaku selama bertugas memiliki tantangan. Seperti, merubah pola pikir petani kearah skala usaha agribisnis pertanian.

Namun begitu menurut Nining ada beberapa petani yang memiliki kemampuan lebih dari penyuluh. Dalam artian petani itu berani “try error” atau mencoba dilapangan, petani yang kreatif dan inovatif.

"1 kampung memiliki 11 kelompok tani, nah, kalaulah 10 orang dari 1 kelompok tani yang kreatif, insya Allah pembangunan pertanian kita (Kabupaten Siak) pasti bisa maju," tutupnya.(dr/hm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index