Reses Anggota DPRD Riau

Asri Auzar: Ribuan Hektar Hutan Dibabat Pengusaha

Asri Auzar: Ribuan Hektar Hutan Dibabat Pengusaha
ilustrasi

Riauaktual.com - Anggota DPRD Riau, H Asri Auzar SH MSi mengaku prihatin dengan keberadaan hutan alam di Riau yang punah diganti dengan hutan 'sawit' dan hutan 'akasia'. Menurutnya, hal ini terjadi akibat perambahan hutan besar-besaran yang dilakukan oleh sejumlah pengusaha secara illegal.

"Ada satu juta hektar hutan di Riau ini dibabat tanpa izin oleh pengusaha. Untuk Rohil sendiri hampir dua ratus ribu hektar tanpa izin," kata Asri Auzar yang juga menjabat sebagai ketua Pansus RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) di DPRD Propinsi Riau dihadapan sejumlah awak media saat reses di Kepenghuluan Bagan Batu Barat, Rokan Hilir.

Dilanjutkannya, agar tidak berlarut-larut persoalan tersebut, pemerintah propinsi Riau khususnya DPRD Riau turut menggandeng KPK untuk penyelesaian persoalan hutan dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) di Propinsi Riau.

"Kita menggandeng KPK dalam penyelesaian RTRW. Sat ini kami menunggu kesepakatan lima menteri. Kalau ada yang bermasalah dengan hukum, kita serahkan kepada pihak penegak hukum yang kita harapkan bisa menindak secara tegas biar para perambah hutan bisa jera," tegasnya.

Kita sama-sama tau, kata Asri Auzar. Dimana hutan di Riau ini tidak ada lagi yang ada hutan sawit sama hutan akasia. Sementara yang namanya hutan alam sudah tidak ada lagi. Coba tunjukkan sama saya kalau dapat," ujar politisi Demokrat ini.

Menurutnya, keberadaan tanaman hutan Rakyat (Tahura) juga sudah habis. Seperti dicontohnya dengan Tahura yang ada di kabupaten Bengkalis telah habis tanpa bekas. Parahnya lagi, sebatang pohonpun sudah tidak ada lagi. "Saya kemarin berkunjung ke Duri, Pinggir namanya hutan marga satwa sebatang kayu pun tidak ada," tukasnya.

Ditambahkan Asri Auzar, keberadaan hutan ini sangat penting karena memiliki peran yang sangat vital sebagai paru-paru dunia. "Jadi, mari sama-sama kita cermati, sama-sama kita memikirkannya bagaimana solusinya. Sebab hutan ini tidak boleh habis," ujarnya.

Dirinya juga mengaku heran dengan adanya aktifitas perambahan hutan besar-besaran yang dikerjakan oleh satu perusahaan tanpa diketahui oleh aparat pemerintahan setempat,

"Seperti baru-baru ini di perbatasan Rohil-Rohul, ada 6.000 hektar lebih dikerjakan oleh satu perusahaan. Camatnya tidak tau, penghulunya pun tidak tau mereka memiliki ijin atau tidak. (Humas)
 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index